- VIVA.co.id/Novina Putri Bestari
VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Universitas Indonesia menggelar Digital Talent Scholarship 2019 atau Beasiswa Talenta Digital. Pelatihan ini akan berlangsung selama dua bulan dan diikuti oleh 580 peserta.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti, berharap program ini dapat memperbanyak talenta digital di Indonesia, khususnya menyambut revolusi industri 4.0.
Ia mengaku permintaan industri teknologi informasi akan talenta digital memang meningkat. Namun, diakui Niken belum banyak tenaga ahli terampil yang bisa mengisi kekosongan itu.
"Tahun lalu sudah ada seribu peserta yang diberikan beasiswa untuk bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Big Data, keamanan siber dan bisnis digital," ungkap Niken di UI Depok, Jawa Barat, Selasa, 2 Juli 2019.
Ia menyebut, dengan meningkatnya kemampuan talenta digital, maka hal itu berdampak ke semakin percayanya industri teknologi informasi untuk merekrut tenaga kerja dalam negeri.
“Maka, jumlah pengangguran yang tamat SMK sederajat hingga S1 diharapkan bisa menurun," tuturnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Indonesia, Muhammad Anis, mengatakan program ini bisa mencetak generasi melek digital di Indonesia. Selain itu, mengharapkan bisa menghadirkan talenta yang bisa bersaing dengan negara lain.
"(Digital Talent Scholarship) diharapkan bisa mempersiapkan sumber daya manusia sehingga dapat bersaing dengan negara lain," ujar dia. Pelatihan ini digelar melalui Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Teknik UI.
Digital Talent Scholarship 2019 memiliki empat program untuk meningkatkan standar kompetensi bagi talenta digital di Indonesia. Keempatnya adalah Fresh Graduate Academy (FGA), Coding Teacher Academy (CTA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), dan Online Academy (OA).
