Pantau Aktivitas Bayi Bisa dari Popok, Ada Sensor dan Enkripsi Data

Pampers popok pintar.
Sumber :
  • The Straits Times

VIVA – Perusahaan popok bayi, Pampers, memutuskan untuk kembali terjun ke dunia digital dengan merilis produk 'Lumi'.

Rentan Infeksi, Begini Cara Tepat Rawat Tali Pusat Bayi Baru Lahir

Produk terselubung ini merupakan popok yang dipasang alat pelacak atau sensor untuk memantau aktivitas bayi. Dilansir dari situs Washington Post, Senin, 22 Juli 2019, sensor akan memberi notifikasi kepada orangtua melalui aplikasi apabila popok basah.

Tidak hanya itu, aplikasi juga akan memberi tahu beberapa informasi lainnya, seperti waktu tidur dan bangun serta popok kotor. Selain itu Pampers juga menyertakan monitor video ke dalam sistem dan terintegrasi pada aplikasi.

Selain Ruam Popok, Infeksi Saluran Kemih Intai Bayi Jika Salah Gunakan Popok

Saat mengumumkan Lumi, perusahaan tidak menyebutkan harganya. Tapi sebenarnya bukan untuk pertama kalinya mereka terjun dalam industri Internet of Things (IoT). Sebelumnya, mereka pernah merilis bassinet, lampu malam, botol dan aplikasi yang bisa meniru suara 'shush'.

Juru Bicara Pampers, Mandy Treeby, mengklaim Lumi mampu mengenkripsi semua data dan menggunakan standard keamanan layaknya industri keuangan. Tapi sayangnya, Treeby tidak menyertakan sistem otentikasi dua faktor.

Punya Anak Aktif Gerak, Begini Cara Asmirandah Atasi Ruam Popok Pada Bayi

Padahal ini jadi hal penting untuk mencegah akses tidak sah ke sistem. “Kehadiran Lumi untuk mengurangi stres orangtua, terutama yang baru memiliki anak,” jelas Treeby.

Popok berteknologi tinggi rupanya pernah dibuatkan paten oleh induk Google, Alphabet. Mereka memiliki desain popok yang bisa mendeteksi mana feses dan urin.

Kemudian, ada Huggies yang bermitra dengan perusahaan Korea, Monit, untuk merilis popok pintar. Adanya alat pintar tentu tidak selamanya membawa dampak positif.

Sebab, pengguna harus bergantung dengan pembaruan software, ada juga kemungkinan kegagalan operasi atau kemungkinan gulung tikar karena produknya tidak menarik di pasaran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya