- U-Report
VIVA – Tanaman lidah mertua mendadak menjadi perbincangan lantaran disebut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akan digunakan untuk menurunkan tingkat polusi udara. Anies mengatakan mendapat gagasan menanam lidah mertua sebagai penyerap polutan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta.
Lidah mertua memiliki nama ilmiah Sansevieria trifasciata. Dalam bahasa Inggris dikenal juga dengan sebutan The Snake Plant (tanaman ular) dan Mother-in-Law's Tongue (lidah ibu mertua). Tanaman ini memang direkomendasikan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Misalnya di tempat tidur, karena ia dapat mengubah karbondioksida menjadi oksigen di malam hari.
Badan Penerbangan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) juga pernah mengadakan penelitian pada lidah mertua pada tahun 1989. NASA bekerja sama dengan kontraktor lansekap (ALCA) untuk meneliti cara membersihkan udara di stasiun ruang angkasa. Mengutip Wikipedia, Rabu, 24 Juli 2019, penelitian itu disebut NASA Clean Air Study.
Hasilnya menunjukkan bahwa selain menyerap karbondioksida dan melepaskan oksigen melalui fotosintetis, beberapa tanaman dalam ruangan juga dapat memberikan cara alami menghilangkan zat beracun seperti benzena, formaldehida, dan trikloretilen dari udara.
Penelitian lebih lanjut menyarankan untuk pembersihan udara yang efisien dengan memanfaatkan tanaman itu, yakni menggunakan skema setidaknya satu tanaman per 100 kaki persegi (9,3 m2), tetapi dilakukan pada kondisi ruang tertutup.
Sementara itu, dikutip dari blog University of Florida (UF/IFAS), dalam artikel berjudul Fact Sheet Sansevieria trifasciata, menyebutkan bahwa lidah mertua adalah tanaman tropis asli Afrika barat. Dengan perawatan yang tepat, tanaman hijau tanpa batang ini bisa bertahan selama bertahun-tahun.
Lidah mertua, disebutkan juga memiliki karakteristik suka pada lingkungan hangat dan cerah, paling baik ditanam di dalam pot berbasis tanah. Pot berukuran besar yang berisi tanah dapat menjaga agar lidah mertua yang tumbuh tinggi tetap stabil dan tidak roboh. (ann)
PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.
