Bamsoet: Indonesia Harus Mandiri dalam Bidang Teknologi

Bambang Soesatyo.
Sumber :
  • Eduward Ambarita

VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo berharap Indonesia bisa mandiri secara teknologi. Sebab, saat ini Indonesia dinilai belum siap menghadapi ancaman yang terkait dengan teknologi.

Segera Hadir Fitur Baru untuk Pengguna Mobil Listrik

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini membandingkan Indonesia dengan China yang sudah lebih dahulu mempersiapkan diri mengembangkan teknologi. China memiliki platform sendiri tanpa harus bergantung dengan platform buatan luar negeri.

"China batasi Twitter, Facebook, Instagram, dan YouTube masuk ke negaranya. Itu karena mereka sudah siapkan platform buatan dalam negeri," kata Bambang di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat 26 Juli 2019.

Setelah Apple, Menkominfo Janji Boyong Bos Microsoft dan Nvidia ke Indonesia

Ia melanjutkan, perang dagang antara China dan Amerika Serikat sudah berjalan dan diperkirakan puncaknya terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

Bamsoet tidak bisa membayangkan apabila Amerika mematikan seluruh platform buatannya, sehingga tidak bisa dinikmati negara lain termasuk Indonesia.

Dorong TNI Tindak Tegas OPM, Bamsoet: Negara Tidak akan Kalah dengan Kelompok Separatis

"Kita pasti akan panik. Kita enggak pegang hape sehari saja kan panik. Apalagi dimatiin semua. Enggak bisa komunikasi di media sosial. Tapi tidak dengan China," paparnya.

Bahkan, Bamsoet menilai saat ini militer Indonesia, bandara internasional dan perbankan masih menggunakan teknologi luar negeri, khususnya AS. Dengan demikian sangat rentan diserang dan diintervensi oleh negara produsen platform.

"Kemarin, kan, Bank Mandiri baru diretas saja, kita sudah panik. Saldo berubah. Bayangkan kalau semua bank diacak-acak. Saya yakin dua juta rakyat turun ke jalan. Enggak ada urusan sama politik," tutur Bamsoet.

Oleh karena itu, Bamsoet menekankan pentingnya Indonesia bisa mandiri dalam hal teknologi, sehingga tidak bergantung kepada negara lain. "Ini harus kita pikirkan harus kita jawab. Itu sisi teknologi yang sedang kita nikmati tetapi ada ancaman," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya