Dear Warga! Kenali Modus Jual Beli Data, Ada yang Ditawari Sembako

Samuel Christian Hendrawan (kanan)
Sumber :

VIVA – Seorang pengguna Twitter dengan nama akun @hendralm baru saja membongkar dugaan jual beli data pribadi, yang mencakup KTP dan Kartu Keluarga. Menurut pria 23 tahun dengan nama asli Samuel Christian Hendrawan itu ada beberapa modus yang digunakan untuk bisa menambang data.

Menerapkan Perlindungan Data Pribadi Bukan Tugas yang Mudah

"Banyak yang mengirim direct message (pesan langsung) ke saya, cerita beberapa modus yang digunakan untuk menghimpun data. Pertama tentang tren pesan singkat yang menawarkan pinjaman online tanpa jaminan. Itu oknumnya mengirim SMS secara acak," ujarnya di bilangan Senayan, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2019.

Modus lainnya adalah dengan berpura-pura menjadi pembeli, sebut saja pada aplikasi OLX dan Carousell. Oknum akan modus menjadi pembeli, kemudian melakukan pertukaran data, dengan dalih takut tertipu. Data yang digunakan oknum itu juga bukanlah data sebenarnya, melainkan data milik orang lain.

Elon Musk Kirim 'Surat Cinta' untuk Pengguna Baru X

Masih pada aplikasi OLX, modus yang digunakan selanjutnya adalah membuka lowongan kerja. Dari hasil aduan warganet, Hendra melihat bahwa oknum itu akunnya sudah terverifikasi. Sehingga kita tetap harus berhati-hati meskipun ada indikasi bahwa akun itu asli.

"Ada aplikasi di Play Store dengan dalih cek KTP. Padahal itu bukan official dari pemerintah, itu scam (penipuan) untuk mengambil data pribadi penggunanya," katanya.

Viral Isu Poligami, Berikut 5 Fakta Menarik Ustaz Hanan Attaki, Nomor 5 Bikin Terkejut

Modus selanjutnya yang ia temukan adalah oknum yang datang ke kampus atau lingkungan warga. Mereka akan berpura-pura memberi reward dalam bentuk pulsa atau sembako, asal masyarakat mau memberikan data pribadinya.

"Masyarakat harus sadar tentang kepentingan data pribadinya. Sekarang banyak anak-anak yang baru punya KTP kemudian di-posting di media sosial dan tanpa sensor. Gunakan media sosial untuk melakukan sosialisasi," ujar Hendra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya