Ganjil Genap Motor Diharapkan Tekan Polusi Udara

Ilustrasi pengendara sepeda motor.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani mengatakan, transportasi menyumbang 80 persen polusi udara dan 75 persen dari sepeda motor. Data ini didapatkan berdasarkan kajian dari Pemda dan Dinas Perhubungan.

8.725 Pemudik Langgar Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran 2024, Dikenai Sanksi Tilang

"Sedang dikaji pembatasan ganjil genap untuk kendaraan bermotor. Tujuannya satu, bagaimana tingkat polusi udara di Jakarta bisa menurun," katanya di bilangan Menteng, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.

Menurutnya, usul ini sebelumnya sudah dikaji, dan ganjil genap seharusnya diperluas. Untuk mengurangi polusi sebenarnya tidak cukup jika hanya dengan sistem yang minimalis.

Skutik Matik Kuasai Pasar Mokas, Begini Nasib Motor Sport 150cc

"Wah, banyak. Kita kan juga punya program mobil listrik, kemudian ada program insentif pembatasan parkir. Saya kira itu satu paket yang tidak bisa dipisahkan," ujarnya.

Angkutan massal juga harus lebih baik lagi. Saat ini sudah ada LRT (Lintas Rel Terpadu), MRT (Moda Raya Terpadu) dan TransJakarta. Perlu juga dilakukan pembatasan untuk kendaraan yang masuk ke Jakarta atau menerapkan sistem berbayar.

ASDP Catat 98,2 Persen Penumpang Ferry Sudah Punya Tiket saat Sampai Pelabuhan

Yani juga memaparkan program untuk non-motor yang perlu diperluas. Contohnya seperti sepeda, pejalan kaki, perbaikan trotoar dan pembenahan traffic management. Yani ingin tingkat kenyamanan di Jakarta bisa menjadi lebih baik. [mus]

Ilustrasi motor bekas

Jangan Takut Tertipu, Simak Tips Jitu Cara Beli Motor Bekas yang Aman

Konsumen motor bekas perlu teliti dan memeriksa kendaraan dengan sebaik-baiknya sebelum membawa pulang motor bekas yang diincar.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024