Lubang Hitam Raksasa Ditemukan

Foto black hole alias lubang hitam.
Sumber :
  • Dokumen Even Horizon Telescope Collaboration/handout/EPA-EFE/

VIVA – Astronom menemukan lubang hitam (black hole) di gugusan galaksi yang berjarak 700 juta tahun cahaya dari Bumi berukuran 40 miliar kali massa Matahari. Sebagai perbandingan, Sagitarius A*, lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti saja berukuran 4,6 juta kali massa Matahari.

5 Black Hole Sedang Wara-wiri di Dasar Laut

Lubang hitam ini berada di pusat galaksi yang disebut Holmberg 15A, dan pada gilirannya berkedudukan di pusat gugus galaksi Abell 85.

Mengutip situs Universe Today, Minggu, 11 Agustus 2019, perhitungan sebelumnya berdasarkan dinamika galaksi dan kluster telah menghasilkan estimasi massa lubang hitam Holm 15A yang berukuran hingga 310 miliar kali massa Matahari. Namun, perkiraan ini adalah pengukuran tidak langsung dari lubang hitam.

India Berani Kirim 'Utusan' ke Lubang Hitam

Studi yang dipimpin oleh Kianusch Mehrgan dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics, Jerman tersebut menggunakan Very Large Telescope (VLT) milik Observatorium Selatan Eropa.

"Ini adalah pengamatan lubang hitam yang luar biasa dan menjadi yang paling masif yang pernah ditemukan. Kami menggunakan model Schwarzschild axisymmetric berbasis orbit untuk menganalisis kinematika bintang Holm 15A dari resolusi baru, pengamatan spektral bidang lebar yang diperoleh dengan MUSE di VLT," jelasnya.

Akankah Matahari Menjadi Lubang Hitam?

Ia juga mengklaim menemukan lubang hitam supermasif (SMBH) dengan massa 40 miliar kali matahari di pusat Holm 15A. Temuan itu bukan lubang hitam paling masif yang pernah dideteksi.

Lubang hitam terbesar adalah quasar TON 618, yang tampaknya memiliki lubang hitam dengan kecepatan 66 miliar kali massa Matahari.

Lantas, apa yang menyebabkan lubang hitam tersebut tumbuh begitu besar? Hingga kini, para peneliti belum mengetahui jawabannya.

Meski begitu mereka terus berupaya mempelajarinya dengan melakukan pemodelan yang lebih kompleks dan terperinci. Penelitian ini dalam proses penerbitan di The Astrophysical Journal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya