Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, XL Axiata Ingin Infrastruktur Selaras

Direktur Utama PT XL Axiata Tbk, Dian Siswarini (tengah).
Sumber :
  • Dok. XL Axiata

VIVA – Dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo mengatakan Ibu Kota negara akan pindah ke Pulau Kalimantan. Jika nanti benar-benar terjadi, pemindahan ini akan membuat sejumlah perusahaan telekomunikasi memikirkan untuk membangun infrastruktur

Pemerintah Terapkan Sistem Kerja WFH dan WFO bagi ASN pada 16-17 April

Presiden Direktur & Chief Executive Officer XL Axiata, Dian Siswarini menyatakan infrastruktur untuk mendukung telekomunikasi di Pulau Kalimantan. 

"Kalau nanti kan di Kalimantan, misalnya fiber ke sana harus sudah siap dan sebagainya. Jadi kita juga perlu tahu apa sih rencana pemerintah untuk membangun, jadi nanti bisa selaras," kata Dian, di Kantor XL Axiata, Jakarta, Rabu 21 Agustus 2019. 

Bendungan Sungai Runtuh, Rusia Dilanda Banjir Besar hingga Merugi Rp 3,5 Triliun

Dia menuturkan, untuk bisnis tidak terlalu terganggu untuk pemindahan ibu kota. Hanya soal infrastruktur saja. 

Untuk jangkauan XL Axiata, Dian mengatakan, 4G sudah cukup lumayan seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Nantinya, XL Axiata akan melihat kebutuhan industri di calon Ibu Kota negara agar bisa disiapkan jauh-jauh hari. 

7 Negara dengan Populasi Daerah Kumuh Terbesar di Dunia

Dian membenarkan wilayah tersebut menjadi prioritas karena jadi pusat pemerintah. Jalur komunikasi yang baik akan diperlukan.

"Kalau kita tidak memberikan layanan, ya tentu saja itu akan merugikan buat semua pihak. Tiga tahun terakhir kita memang sudah memfokuskan pembangunan infrastruktur itu keluar Jawa, saya rasa sudah waktunya ya karena untuk pemerataan," ujarnya.

XL Axiata menggelontorkan investasi Rp8 Triliun di tahun ini. Sekitar 55 persen dari total investasi itu digunakan untuk luar pulau Jawa. “Penyerapannya atau implementasi itu sudah 70 persen ya sampai sekarang," ungkap Dian.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya