Di Twitter, Begini Benny Wenda Sering Ngoceh Papua Merdeka

Ketua Gerakan Pembebasan Bersatu untuk Papua Barat, Benny Wenda
Sumber :
  • Twitter/@BennyWenda

VIVA – Ketua Gerakan Pembebasan Bersatu untuk Papua Barat, Benny Wenda tengah menjadi sorotan karena diduga menjadi aktor di balik kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Saat ini Benny menetap di Inggris dan menggalang pergerakan politik di luar negeri.

KPK Ungkap Nilai TPPU Eko Darmanto usai Jadi Tersangka, Nilainya Gak Main-main

Dari pantauan tim VIVA.co.id ada akun Twitter dengan nama akun @BennyWenda yang sudah diverifikasi platform media sosial mikroblog tersebut. Akun ini sudah memiliki 20 ribu pengikut dan sudah bergabung sejak April 2010.

Akun ini terlihat cukup vokal bersuara di Twitter dan menyalakan api kebebasan Papua dari Indonesia. Pada 30 Agustus 2019, akun mengunggah sebuah cuitan dalam bahasa Inggris, yang jika diterjemahkan adalah beberapa fakta tentang Papua Barat.

Menlu Iran Olok-olok Drone Israel sebagai "Mainan Anak-anak Kita"

"Beberapa fakta tentang Papua Barat. Kelompok hak asasi manusia dilarang, media internasional dilarang, PBB menolak melakukan penyelidikan, lebih dari 500 ribu warga sipil terbunuh, rasisme, diskriminasi dan pemerkosaan serta penyiksaan. Dan Indonesia masih bertanya-tanya mengapa kita ingin merdeka!," tulisnya.

Pada tanggal yang sama, akun ini mengunggah tiga foto yang diduga adalah momen saat masyarakat Papua melakukan aksi. Keterangan pada foto itu masih menyuarakan hal yang sama, meminta PBB untuk memerdekakan Papua.

Ajang World Water Forum di Bali, BNPT Ikut Dilibatkan untuk Cegah Terorisme

"Masyarakat #WestPapua memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri berdasarkan hukum internasional. Sudah waktunya untuk @UN mendengar tangisan kita dan meluruskan kesalahan di masa lalu. Papua Barat harus diizinkan untuk menentukan masa depan mereka sendiri," tulisnya.

Pendeta Gilbert Lumoindong

Sang Anak Minta Transfer Uang ke Jemaat, Sumber Penghasil Pendeta Gilbert Jadi Sorotan

Masyarakat Indonesia sedang ramai diperbincangkan oleh tindakan yang dilakukan oleh anak Pendeta Gilbert, Garren Lumiondong, yang diduga meminta uang anggota jemaatnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024