- startupthailand.org
VIVA – Perusahaan operator telekomunikasi di Indonesia saat ini semakin gencar melakukan uji coba jaringan 5G. Macam-macam yang mereka lakukan, mulai dari solusi untuk industri hingga teknologi hologram.
Jika dibandingkan, jaringan 5G disebut 100 kali lebih cepat dibanding 4G. Lantas yang banyak menjadi pertanyaan adalah, apakah harga paket data untuk 5G akan semakin mahal dengan kemampuannya itu?
Wakil Presiden Direktur PT Hutchison 3 Indonesia, Danny Buldansyah menjawab, harganya belum tentu murah, belum tentu juga mahal. Hal ini harus dilihat terlebih dahulu nilainya, yang di-generate oleh Tri Indonesia.
"Liat demand market dan kompetisinya. Kalau kompetisinya kenceng, harga turun. Kalau relatif stabil dan demand tinggi, harga naik. Kalaupun naik, saya yakin enggak akan besar," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 5 September 2019.
Danny menambahkan, kenaikan harga paket data 5G untuk masyarakat tidak mungkin naik hingga 2 kali lipat. Berbeda dengan industri di mana nilainya dianggap tinggi. Di masyarakat jika ada kenaikan harga diperkirakan naik 50 persen dari harga normal.
Selama dua tahun belakangan ini, Tri Indonesia telah melakukan pembangunan infrastruktur BTS sebanyak delapan hingga 10 ribu. BTS yang baru dibangun ini sudah bisa digunakan untuk 5G. Perusahaan tinggal menunggu kebijakan spektrum dari pemerintah.
"Semua jaringan 4G yang kita bangun saat ini sudah ready 5G. Kami perkirakan 5G belum akan komersial sampai 2020. Jaringan baru ini akan banyak mengubah experience pelanggan karena memiliki latensi yang tinggi," ujarnya.
Mendag Zulhas Sebut Kenaikan Harga Bawang Merah Akibat Banyak Pedagang Belum Mulai Berjualan
Belum kembali normalnya jumlah pedagang bawang merah berjualan membuat pasokan menjadi berkurang di pasaran.
