Frustrasi Dicuekin, Ayah Bikin Aplikasi Pembajak Ponsel Anaknya

Anak dan Gadget
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Gimana tuh rasanya orang tua dicuekin anaknya. Kirim WhatsApp atau calling tapi sering diabaikan. Kan jengkel lah orang tua. Nah kejengkelan berujung frustrasi dicuekin ini melanda seorang ayah di Inggris, Kick Herbert. 

Pemain Manchester United Mulai Frustrasi

Ayah berusia 47 tahun itu frustrasi pesannya diabaikan anaknya, akhirnya dia pun memutar otak bagaimana caranya nggak dicuekin lagi buah hatinya. Herbert akhirnya menciptakan aplikasi mobile RespondASAP, yang membajak ponsel anaknya. Jadi layar perangkat mobile-nya itu hanya bisa dibuka setelah anaknya membuka pesan Herbert.  

Dikutip dari laman Metro, Minggu 8 September 2019, konsep  adalah aplikasi itu akan membajak ponsel anak dengan mengunci layar, menyetop untuk melakukan apa pun sampai anak membaca pesan.

Premier League Berat, Chelsea Mulai Frustrasi

Aplikasi RespondASAP juga bekerja membunyikan alarm sampai anak membaca pesan. Alarm itu bisa aktif walau ponsel dalam mode diam. Jika pesan telah terbaca, maka orang tua akan mendapat notifikasi pesan mereka telah terbaca anaknya.

Sebaliknya melalui aplikasi tersebut, anak bisa melakukan hal yang sama, yaitu mengirim pesan yang mendesak kepada orang tuanya untuk membaca pesan mereka. Aplikasi tersebut dirilis dua tahun lalu dan kini sudah diunduh 2.500 kali.

Pangeran William Dibuat Frustrasi Oleh Meghan Markle Gegara Ini

"Saya mendapat ide ketika Ben masa sekolah menengah. Saya frustrasi karena dia tidak menanggapi pesan saya. Diabaikan saat dia sedang menonton video. Dalam beberapa kasus saya menemukan dia mengabaikan saya di depan teman-temannya," ujarnya.

Baca juga nih: Ketahuan, Akun Bot Pendukung Pemerintah Indonesia Main Isu Papua

Herbert menuturkan, dia memutuskan membuat aplikasi yang memungkinkannya mengambil alih ponsel untuk sementara waktu saat sedang dalam keadaan darurat. Aplikasi hanya berfungsi ketika orang tua dan anak saling mengunduh.

"Saya harap pengguna dapat menikmatinya, menggunakannya secara bertanggung jawab dan tidak digunakan saat mengemudi serta digunakan untuk orang yang tidak pernah menjawab telepon," katanya. Nah, barangkali bisa diterapkan di Indonesia?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya