Profesor Gila! Perubahan Iklim Solusinya Makan Daging Manusia

Proses kanibalisme.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Perubahan iklim global memang menjadi masalah besar saat ini. Sejumlah pihak telah memberikan banyak masukan untuk mengurangi masalah tersebut, tapi ada salah peneliti yang menawarkan ide gila yaitu makan daging manusia. 

Hati-hati, 7 Hewan Kanibal Ini Ternyata Bisa Tewaskan Pasangannya Sendiri

Profesor dan peneliti Stockholm School of Economics Swedia, Magnus Soderlund menyampaikan ide gila ini dalam KTT Stockholm pekan lalu. Dia percaya memakan daging manusia yang berasal dari mayat bisa menyelamatkan umat manusia. Jadi ingat Sumanto nih.

Dilansir dari New York Post, Selasa 10 September 2019, argumen tersebut ia sampaikan pada panel 'Bisakan Kamu Membayangkan Memakan Daging Manusia?' pada konferensi tingkat tinggi tersebut.

Mengerikan, Lapisan Es Saat Ini Mencair Lebih Cepat dari yang Diduga

Menurut Soderlund, tabu konservatif soal kanibalisme bisa berubah seiring waktu jika manusia mencoba memakan daging manusia lainnya. Dia pribadi akan mencoba memakannya dan terbuka dengan ide tersebut. 

"Saya merasa agak ragu namun tidak terlihat terlalu konservatif, saya harus mengatakan saya akan terbuka setidaknya untuk mencicipinya," ujarnya kepada TV4 Swedia. 

RI Wajib Genjot Upaya Mitigasi Perubahan Iklim, Bambang Brodjonegoro Beberkan Alasannya

Baca juga nih: Dipenjara, Ahmad Dhani Lupa Bantuan untuk Korban Kecelakaan Dul?

Soderlund menyarankan, opsi yang masuk akal seperti memakan hewan peliharaan dan serangga. Namun sayangnya, memakan daging manusia tidak memiliki riwayat yang baik. Sejarah menunjukkan ada risiko kesehatan terhadap kanibalisme. Nah loh!

Sebuah suku di Papu Nugini mempraktikan, memakan orang mati. Praktik budaya itu menyebabkan epidemik penyakit yang disebut Kuru atau juga dikenal sebagai mati tertawa. 

Menurut Perpustakaan Nasional Kesehatan Amerika Serikat, penyakit itu disebabkan oleh protein menular yang ditemukan pada jaringan otak manusia yang terkontaminasi. Praktik kanibalisme antarorang Papua Nugini ini berakhir pada 1960. Bagaimana menurutmu dengan ide tersbut guys?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya