Data Penumpang Lion Air Bocor, Kominfo Investigasi ke Malaysia

Lion Air
Sumber :
  • lion grup

VIVA – Maskapai penerbangan dari Malaysia, Malindo Air yang merupakan member of Lion Air Group mengakui telah terjadi kebocoran data penumpang. Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo mengirim pejabat Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika ke Negeri Jiran.

Para Agen Dikerahkan untuk Bantu Bagi-bagi Paket

Menurut rilis resmi Kominfo, Kamis 26 September 2019,  pejabat Kominfo menemui Direktur Jenderal Jabatan Perlindungan Data Pribadi (JPDP) Malaysia, Tuan Mazmalex bin Mohamad. Ia membuka dan memimpin penemuan terkait kebocoran data pribadi penumpang.

Mazmalex mengatakan investigasi kasus data pribadi ini masih berlanjut, tapi ada beberapa poin yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan tersebut. Pertama, indikasi kebocoran terjadi pada pada 18 September dan langsung ditindaklanjuti oleh JPDP Malaysia untuk mendapat informasi terkait kegagalan perlindungan data pribadi.

Masyarakat Diminta Jangan Gampang Umbar Data Pribadi

"Sebagai bentuk tindak lanjut atas permintaan JPDP Malaysia, tanggal 19 September 2019, Malindo Air membuat press release pertama terkait indikasi kegagalan perlindungan data pribadi yang melibatkan perusahaan GoQou, sebagai penyedia layanan platform untuk reservasi dan pembayaran tiket," demikian isi poin kedua.

Setelah menyampaikan keterangan resmi, Malindo Air bertemu dengan JPDP Malaysia terkait kebocoran data penumpang yang diproses melalui platform GoQou. Hasilnya ditemukan kebocoran data pribadi dari 18 kewarganegaraan, di antaranya adalah negara ASEAN, seperti Singapura, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Myanmar dan Kamboja.

Prabowo-Gibran Menang Pilpres, Bos Lion Air Rusdi Kirana Ungkap Harapannya

"Investigasi difokuskan pada Malindo Air sebagai Badan Hukum Malaysia, sedangkan untuk PT Lion Air Indonesia tidak dapat dikaitkan dengan kasus ini karena tidak berkedudukan di wilayah hukum Malaysia,” ujar Mazmalex.

Temuan kebocoran data ini melibatkan penumpang Indonesia yang berjumlah dua persen, India empat persen dan Malaysia 66 persen. Total keseluruhan pelanggan data yang bocor mencapai 7,8 juta.

Selain itu, Kominfo bertemu dengan perwakilan Malindo Air untuk memastikan data masyarakat Indonesia aman. Kominfo mengapresiasi respons pemerintah Malaysia yang cepat dan terbuka.

"Pemerintah Indonesia menunggu hasil investigasi pada tahap lanjutan yang dilakukan oleh pihak JPDP Malaysia, serta akan terus berkoordinasi dengan pihak Malindo Air dalam rangka mitigasi kegagalan perlindungan data pribadi, khususnya data pribadi warga negara Indonesia di masa yang akan datang," ujar Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya