Facebook Hapus Akun Indonesia soal Provokasi Papua Merdeka

Ilustrasi Gerakan Papua Merdeka.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Facebook telah menghapus beberapa halaman, grup dan akun yang terlibat dalam perilaku tidak otentik terkoordinasi, tidak hanya di Facebook, tetapi juga Instagram di Indonesia.

5 Negara dengan Perusahaan Domestik Terbanyak di Dunia, Cina Paling Unggul

Head of Cybersecurity Policy Facebook, Nathaniel Gleicher, mengaku telah menghapus 69 akun dan 42 halaman Facebook, serta 34 akun Instagram yang terlibat dalam perilaku autentik terkoordinasi.

Adapun pengikut atau followers mencapai 410 ribu akun, di mana sekitar 120 ribu akun mengikuti setidaknya satu akun Instagram.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

"Orang-orang yang menggunakan platform kami ini menggunakan akun palsu untuk mengelola halaman. Mereka menyebarkan konten dan mengarahkan orang ke situs di luar platform kami," kata Gleicher, seperti dikutip dari Newsroom Facebook, Sabtu, 5 Oktober 2019.

Ia juga mengatakan, para penyebar akun palsu ini kemudian memposting-nya ke dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia soal Papua Barat dengan beberapa halaman berbagi konten untuk mendukung Gerakan Papua Merdeka. Sementara yang lain memposting kritik terhadapnya.

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Meskipun orang-orang di balik kegiatan ini berusaha menyembunyikan identitas mereka, penyelidikan kami menemukan tautan ke perusahaan media Indonesia, InsightID.

"Kami mengidentifikasi akun-akun ini melalui investigasi yang sedang berlangsung terhadap dugaan perilaku tidak autentik yang terkoordinasi di Indonesia. Kami terus berupaya mendeteksi dan menghentikan jenis aktivitas ini, karena kami tidak ingin layanan kami digunakan untuk menipu orang," jelas Gleicher.

Ia pun berjanji untuk berkomitmen meningkatkan pengawasan. Selain itu, Gleicher mengingatkan bahwa Facebook terus membangun teknologi yang lebih baik, mempekerjakan lebih banyak orang serta bekerja sama lebih dekat dengan penegak hukum, pakar keamanan, dan perusahaan lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya