Kenapa Belakangan Suhunya Panas Ya, BMKG Beberkan Sebabnya

Terik matahari di muslim panas
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Suhu panas melanda sejumlah wilayah Indonesia beberapa hari belakangan ini. Salah satu wilayah yang mengalami cuaca panas adalah Ibu Kota  Jakarta. Menurut laman wheather.com, suhu Jakarta mencapai 36 derajat. 

BMKG Sebut Erupsi Gunung Ruang di Sulut Berpotensi Tsunami: Ada Catatan Sejarahnya

Menurut Kepala Subbidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Agie Wandala Putra, fenomena ini merupakan hal yang biasa. Suhu panas ini lantaran posisi Matahari yang sedang dekat dengan khatulistiwa. 

Suhu panas ini dominan terjadi di Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Tenggara. 

Gunung Ruang Erupsi, Pemkab Sitaro Tetapkan Tanggap Darurat Selama 14 Hari

"Memang saat ini posisi Matahari yang dekat dengan khatulistiwa ditambah dengan dominannya radiasi langsung ke permukaan Bumi. Akibat minimnya uap air pada pagi hingga siang. Memang dominannya di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara," ujar Agie, kepada VIVA.co.id, Senin 21 Oktober 2019. 

Data Agie dari empat stasiun BMKG menunjukkan, suhu di atas 34 derajat. Seperti Halim Perdana Kusuma 36 derajat, Cengkareng/Soekarno Hatta 34,2 derajat, Kemayoran 34 derajat, dan Pondok Betung 36,8 derajat. 

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Dia menjelaskan akibat radiasi ini membuat suhu permukaan menjadi bervariasi. Akibatnya banyak wilayah yang mengalami kecenderungan perbedaan tekanan udara signifikan. 

"Terutama dengan wilayah yang juga memiliki topografi berbukit yang cenderung menimbulkan perbedaan tekanan udara sehingga memunculkan potensi angin kencang seperti yang terjadi di Malang, Brebes, dan Bandung dan lain-lain," kata dia. 

Agie menyebutkan, suhu panas ini akan berlangsung selama satu pekan ke depan. "Sekitar seminggu ini. (Suhu) berkisar 34-36 derajat," ungkap Agie. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya