Menkominfo Minta Startup Jangan Cuma 'Bakar Duit'

Startup bisnis yang berawal dari rintisan ide
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Perusahaan rintisan atau lebih dikenal masyarakat sebagai startup, kini banyak bertumbuh di Tanah Air. Dampak positifnya, bisa menyerap kemampuan dan kreatifitas pekerja di dalamnya. Sayangnya, tempat kerja kaum millenial itu tidak semuanya bisa bertahan lama.

Pembangkangan Terhadap UU Telekomunikasi, Pengusaha Ilegal Ini Diancam Hukuman Pidana

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Johnny G. Plate mengatakan, belum memiliki target  perusahaan rintisan atau startup untuk investasi pada periode 2019-2014. Dia menyebut, harus bertemu dulu dengan pelaku usaha untuk melakukan diskusi. 

"Yang realistis berapa, bagaimana itu kita bantu. Kami tidak ingin bangun startup, terus mati, Inginnya bangun startup, lalu berkembang," ujarnya di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin 28 Oktober 2019.

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Meski begitu, Johnny mengatakan, dirinya sangat yakin potensi startup di Indonesia masih besar. Maka dari itu, Dia ingin segera bisa berdiskusi dengan pengusaha mengenai masalah investasi, tidak hanya jumlah startup, tetapi juga untuk sisi komersial.

Baca juga: Ini rencana Menkominfo untuk Ibu Kota baru

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

"Perusahaan rintisan harus menjangkau masyarakat. Petani, nelayan, peternak, mereka yang jadi ujung tombak. Mereka sebagai sektor produksi, dan platform sebagai sektor distribusi, mereka harus bisa dipertemukan," katanya. 

Johnny mengatakan, pembangunan nasional harus dilakukan secara merata, begitu juga untuk perusahaan rintisan. Sehingga, bukan hanya terkait kompetensi saja yang harus mendapat perhatian, tetapi pembangunan yang menjangkau di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal). 

Untuk mendukung startup, Kominfo juga ingin memperbanyak SDM digital. Menurutnya, sampai dengan tahun 2030, Indonesia masih membutuhkan sembilan juta digital talent, baik dari sisi jumlah maupun kualitas.

"Kami akan berusaha untuk pendidikan-pendidikan, literasi-literasi, memastikan kita mempunyai skill-skill digital technology manpower. Itu kita butuhkan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya