Jelang Pilpres 2020, Mark Zuckerberg Emoh Larang Iklan Politik

Markas Facebook di Amerika Serikat
Sumber :
  • Instagram/@milliechiang

VIVA – Tak lama setelah Twitter melarang iklan politik di platformnya, Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg tidak mau kalah.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Bos Facebook itu membicarakan prinsip dan kebebasan berpendapat dalam konferensi analisis keuangan perusahaan kuartal ketiga 2019. Dalam konferensi itu, Mark Zuckerberg jelas dia sangat membela sikap Facebook. 

"Saat ini, debat konten mengenai iklan politik. Haruskah kita memblokir iklan politik dengan pernyataan yang salah?" kata bos Facebook itu dilansir laman Business Insider, Kamis 31 Oktober 2019. 

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Dia juga mempertanyakan, keharusan memblokir iklan politik. Sejumlah platform seperti Google, YouTube dan sebagian platform lain telah menjalankan iklan politik.

Zuckerberg mencontohkan sejumlah televisi kabel juga menjalankan iklan yang sama. Malah, bos Facebook itu menyindir, iklan politik dilakukan oleh lembaga penyiaran nasional yang menjalankan aturan dari Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat. 

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

"Dalam demokrasi, saya pikir tidak benar perusahaan swasta menyensor politik atau pun berita. Dan walaupun saya mempertimbangkan, apakah kita seharusnya tidak membawa iklan tersebut di masa lalu dan saya akan melanjutkannya, dengan keseimbangan saya pikir kita harus melanjutkannya (memperlihatkan iklan politik)" ujar Zuckerberg. 

Menurutnya, iklan politik bisa menjadi bagian penting dari suara dalam Pemilu. Khususnya bagi kandidat dan kelompok advokasi yang tidak diliput oleh media, sehingga mereka bisa menyampaikan pesan kepada publik. 

"Sangat sulit untuk menarik sikap. Apakah kita harus benar-benar memblokir iklan untuk masalah politik seperti perubahan iklim atau pemberdayaan perempuan? Sebaliknya, saya percaya pendekatan lebih baik bekerja dengan meningkatkan transparansi," ungkapnya. 

Bos Twitter, Jack Dorsey mengumumkan larangan iklan politik pada platformnya. Lewat akun resminya, pendiri Twitter itu menegaskan platform tersebut akan melarang seluruh peredaran iklan politik secara global mulai 22 November 2019. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya