- Istimewa
VIVA – Pada akhir pekan lalu, Google mengakuisisi Fitbit. Pembelian saham Fitbit tersebut dilakukan Google selang beberapa hari setelah kabar perusahaan teknologi raksasa itu menawar perusahaan wearable tersebut. Google akan membayar US$7,35 per saham milik Fitbit dengan kesepakatan akuisisi yang bernilai US$2,1 miliar atau Rp29,3 Triliun.
"Selama bertahun-tahun, Google membuat progres dengan partner di bagian ini dengan Wear OS dan Google Fit, namun kami melihat peluang untuk berinvestasi lebih banyak pada Wear OS serta memperkenalkan perangkat wearable Made by Google pada pasar," ujar Senior Vice President Google Device, Rick Osterloh saat mengumumkan kesepakatan pada blognya, dilansir Tech Crunch, Senin 4 November 2019.
Osterloh mengakui Google khawatir adanya pengumpulan data kesehatan pada kerja sama ini. Namun, dia berusaha untuk melunakkan kritikan yang datang tersebut dengan mengatakan Google tidak akan menggunakan data untuk iklan. Dia menegaskan, Google tidak akan pernah menjual data pribadi kepada siapa pun.
"Data kesehatan dan kebugaran Fitbit tidak akan digunakan untuk iklan Google. Kami akan memberikan pengguna Fitbit pilihan untuk mengulas, memindahkan atau menghapus data mereka," jelas dia.
Dia menuturkan, Fitbit merupakan pionir dalam industri wearable. Osterloh menuturkan, Fitbit telah menciptakan produk menarik, pengalaman dan komunitas pengguna yang sangat bersemangat.
Bekerja sama dengan tim Fitbit, dia mengatakan bisa membantu memacu inovasi pada produk wearable buatan Google.
"Bekerja sama dengan tim ahli Fitboy, dan menyatukan AI (kecerdasan buatan) software dan hardware, kami bisa membantu mencari inovasi pada wearable dan membangun produk yang bermanfaat bagi banyak orang di seluruh dunia," kata Osterloh.
Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 1,4 Triliun Kuartal I-2024
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan hasil kinerja kuartal I-2024, yang menunjukkan peningkatan positif.
