Startup Negeri Vladimir Putin Bidik Indonesia Lewat Kecerdasan Buatan

Ilustrasi startup.
Sumber :
  • Stanford Graduate School of Business - Stanford University

VIVA – Perusahaan rintisan atau startup asal Rusia, Neuro.net, baru saja meraih pendanaan segar dari Powerry sebesar US$5,3 juta atau Rp73 miliar.

Angin Segar untuk Startup Pemula

Powerry adalah layanan pemrosesan data yang terlibat dalam pengembangan produk berdasarkan kecerdasan buatan, komputasi kinerja tinggi, serta solusi manajemen aset digital.

Startup yang fokus dalam pengaplikasian kecerdasan buatan (Artifical Intelligence/AI) di industri layanan konsumen (customer service) ini akan memakai dana dari Powerry untuk mengembangkan versi cloud.

Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Canggih

Pengembangan dimulai dari produk, ekspansi internasional, dan pengembangan jaringan pusat implementasi mitra di Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Utara. Pendiri Neuro.net, Nikolay Kravchuk, menyebut Powerry menjadi investor pertama sejak perusahaannya berdiri pada 2017.

Selama ini Neuro.net berkembang dengan uang pribadi para pendirinya, yakni Nikolay Kravchuk, Alexander Kuznetsov dan Sergey Avanesov. Ia juga mengaku saat ini sedang mengembangkan alat untuk membuat robot suara dan membangun saluran komunikasi berdasarkan kecerdasan buatan.

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Produk ini digunakan untuk survei, dukungan pelanggan, manajemen kasus, hingga rekrutmen staf. "Klien kami antara lain Beeline, Megafon, MITs Group, Lamoda dan KupiVIP," kata dia, Selasa, 5 November 2019.

Nikolay kemudian menawarkan dua solusi utama, yaitu penciptaan robot suara turnkey dan platform cloud untuk pembuatan dan pengelolaan robot independen tanpa perlu keterampilan teknis.

Saat ini startup negeri Vladimir Putin itu sedang melakukan uji coba peluncuran dengan perusahaan-perusahaan dari Indonesia dan Spanyol.

"Produk ini ditandai oleh algoritma NLU-nya sendiri, yang dapat dilatih pada sejumlah kecil data, jeda singkat dalam dialog karena solusi MRCP-nya sendiri, serta sistem cerdas untuk menanggapi gangguan percakapan oleh lawan bicara," jelasnya.

Pasar AI konvensional pada 2018 mencatatkan volume sebesar US$4,2 miliar atau Rp57,8 triliun. Karena itu, Nikolay berharap pangsa pasar Neuro.net akan tumbuh sebesar 30 persen per tahun selama lima tahun ke depan.

Di samping itu, ia melihat segmen pasar yang paling aktif pertumbuhannya ada di Asia Tenggara. "Asia tenggara merupakan salah satu prioritas kami untuk pengembangan platform cloud," tuturnya.

Sementara itu, pendiri Powerry, Abdumalik Mirakhmedov, mengatakan bahwa pengembangan produk berdasarkan kecerdasan buatan atau AI adalah salah satu bidang prioritasnya. "Tim mereka (Neuro.net) akan memperkuat keahlian kami di bidang kecerdasan buatan," ungkap Mirakhmedov.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya