Jalan Indonesia Bangun Bandar Antariksa Semakin Jelas

Peluncuran roket eksperimen LAPAN di Garut, Jawa Barat.
Sumber :
  • Instagram/@lapan_ri

VIVA – Indonesia mempunyai impian besar untuk memiliki bandar antariksa, mimpi tersebut harus mulai diwujudkan perlahan-lahan. Realisasi impian tersebut ditargetkan pada 25 tahun mendatang. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN makin menuju impian tersebut.

Depok Masuk Aglomerasi DKJ, Wakil Wali Kota: Semoga Lebih Banyak Positifnya

Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, dikutip dari keterangan di laman LAPAN, Selasa 12 November 2019, mengatakan pembangunan bandar antariksa merupakan amanat dari Undang-undang No.21 tahun 2013 tentang keantariksaan dan Peraturan Presiden No.45 tahun 2017 tentang Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan 2016-2040.

Dengan ditetapkan peraturan tersebut, maka program LAPAN untuk mewujudkan kegiatan peluncuran wahana antariksa untuk mengorbitkan satelit, semakin jelas.

Progres Pembangunan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1 Capai 83,85 Persen

Bandara antariksa nasional ini dibahas dalam Rakornas Rencana Pembangunan Bandar Antariksa Skala Kecil di Pulau Biak, belum lama ini di Hotel Atria Gading Serpoing Boulevard, Tangerang, Banten.

LAPAN telah mengkaji alternatif lokasi bandar antariksa seperti Pulau Enggano, Pulau Nias, Pulau Morotai, dan Pulau Biak. Dari beberapa lokasi tersebut yang memenuhi persyaratan teknis sebagai lokasi pembangunan bandar antariksa salah satunya adalah pulau Biak, Desa Soukobye, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.

Banjir Bandang Terjang Pemandian Teroh-teroh Langkat, 1 Tewas dan 6 Luka-luka

Pulau Biak memiliki keunggulan kompetitif yaitu sangat dekat dengan ekuator atau garis khatulistiwa, yang mana terletak pada titik koordinat 0º55-1º27 Lintang Selatan (LS) dan 134º47-136º48 Bujur Timur (BT).

Dengan posisi tersebut sangat baik sebagai tempat peluncuran Roket Peluncur Satelit (RPS) ke Geostationary Earth Orbit (GEO) dan berdampak positif pada penghematan penggunaan bahan bakar roket ketika peluncuran.

Bandara antariksa skala kecil

Thomas berharap pembangunan bandar antariksa skala kecil dengan ukuran 100 ha (1 km2) diharapkan terealisasi pada 2024 sudah dapat dipergunakan untuk kegiatan uji terbang peluncuran roket-roket skala kecil.

Pada Rakornas ini, LAPAN diharapkan mendapatkan masukan-masukan, kesepahaman bagaimana untuk mewujudkan mimpi besar dalam pembangunan bandar antariksa sehingga rencana induk keantariksaan paling lambat pada 2040 atau menjelang 100 kemerdekaan Indonesia sudah mempunyai kemampuan membuat satelit sendiri dan meluncurkan dengan wahana roket sendiri dari bumi Indonesia.

Dalam rakornas tersebut juga menghadirkan pembicara utama dari LAPAN yaitu Deputi Bidang Teknologi dan Penerbangan, Rika Andiarti dan Sekretaris Utama LAPAN, Erna Sri Adingsih selanjutnya pembicara lainnya berasal dari perwakilan Pemprov Papua, Pemda Biak, Bappenas, Kemenristek/BRIN, Universitas Cendrawasih, Kementerian Perhubungan.

Turut hadir dalam pembukaan rakornas Rencana Pembangunan Bandar Antariksa Skala Kecil di Pulau Biak, pejabat di lingkungan LAPAN, perwakilan dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten, Perguruan Tinggi dan tamu undangan lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya