SDM Berkualitas Mampu Ciptakan Inovasi, bukan 'Business as Usual'

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

VIVA – Laporan McKinsey and Company berjudul 'Otomasi dan Masa Depan Pekerjaan di Indonesia' yang dirilis pada September 2019 menyebut akan tercipta 27 hingga 46 juta pekerjaan baru pada 2030.

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM

Hal ini tentu menjadi tantangan bagi dunia pendidikan agar selalu meng-update kurikulum sesuai perkembangan zaman, khususnya perguruan tinggi.

Oleh karena itu, diperlukan kerja sama semua stakeholder. Mulai dari pemerintah sebagai pembuat regulasi, pekerja hingga institusi pendidikan.

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik

McKinsey juga mengimbau agar Indonesia fokus mempersiapkan transisi keterampilan yang akan diperlukan untuk mengadopsi teknologi, serta meningkatkan pendidikan dan pelatihan kejuruan yang mengajarkan keterampilan untuk era yang baru.

Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, atau menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data dan robotik, yang dikenal dengan fenomena disrupsi inovasi.

Disiplin Menyemai Talenta Pegawai, Bank Mandiri Raih Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Hal ini diakui oleh Presiden Joko Widodo yang menekankan pada pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk inovasi.

"Dengan SDM yang berkualitas diharapkan mampu menciptakan inovasi baru untuk bersiap menghadapi ekonomi global, enggak bisa business as usual," katanya, beberapa waktu lalu.

Di mata Rektor Universitas Tarumanegara, Agustinus Purna Irawan, perguruan tinggi harus mampu mencetak lulusan terbaik yang memiliki daya saing serta kompetensi kerja di era yang sangat ketat seperti sekarang.

Ia mengaku telah mengembangkan nilai-nilai integritas, profesionalisme, dan entrepreneurship (IPE). Komitmen ini pula yang membuat Universitas Tarumanegara memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2015.

"Sertifikasi ini membuktikan bahwa Universitas Tarumanegara telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkan," jelas dia.

Selain sertifikasi, Purna mengaku baru saja meraih penghargaan di ajang bergengsi Academic Leader Award 2019 pada 1 Oktober lalu.

“Kami terus berkomitmen membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik melalui kualitas dosen dan pengajaran yang terus mengikuti perkembangan zaman," ungkap Purna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya