Hilal 5G Sudah Tampak di Indonesia, tapi Ada Tantangannya

Indonesia perlu benahi 5G
Sumber :
  • vstory

VIVA – Penyelenggaraan 5G di Indonesia masih terkendala oleh masalah spektrum frekuensi. Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia atau ATSI, Ririek Adriansyah mengatakan hilal 5G sudah terlihat di Indonesia dan penggunaan bakal terasa dalam industri, namun untuk penerapan di Indonesia perlu menunggu ketersediaan spektrum untuk 5G. 

Berburu Cuan Lewat Gajian

"Dari industri kita sadari 5G sudah ada hilalnya. Walaupun masih banyak challenge-nya. Terutama spektrum yang belum tersedia," ujar Ririek di Jakarta, Rabu 27 November 2019. 

Soal spektrum, Ririek mengatakan di Indonesia, 5G tidak bisa menggunakan spektrum tinggi sebab Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi. Selain itu, Ririek mengatakan diperlukan pula sinkronisasi regulasi di pusat dan daerah.

58 Persen Penduduk Indonesia jadi Pelanggan Telkomsel

"Kami mengharapkan tender spektrum bisa dilakukan 2021, sehingga bisa kita lakukan," kata dia. 

Ririek menyampaikan potensi pasar di Indonesia sebenarnya paling besar. Namun juga menjadi tantangan karena merupakan Indonesia merupakan negara kepulauan. 

Harus 'Move On' dari Libur Lebaran, Saatnya Kembali Produktif

Dia mengatakan, sebenarnya 5G sudah ada sejak 2017 dan akan digunakan di industri termasuk untuk revolusi industri 4.0. Untuk operator, Ririek menyatakan sudah menggelar jaringan 4G selayaknya 5G. Dan teknologi ini terasa dalam kecepatan datanya. 

"5G sebenarnya di kita ada beberapa operator menggelar network 4G tetapi mirip 5G. Yang paling terasa adalah speed-nya," ujar dia. 

Ririek mengatakan operator sudah mengadakan uji coba 5G dari tahun ini sampai tahun depan. ATSI mengharapkan tender spektrum sudah bisa dilakukan 2021. 

"Kami mengharapkan tender spektrum bisa dilakukan 2021, sehingga bisa kita lakukan," kata Ririek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya