5G Bisa Sempurna Jika Operator Punya 3 Lapisan Bandwidth

Uji coba jaringan 5G Telkomsel
Sumber :
  • Dokumen Telkomsel

VIVA – Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail mengungkapkan operator telekomunikasi di Indonesia bisa menjalankan 5G dengan sempurna jika memiliki 3 layer atau lapisan bandwidth untuk alokasi. Layer yang dimaksud adalah upper band, middle band dan lower band.

Berburu Cuan Lewat Gajian

Menurutnya, organisasi telekomunikasi global ITU sudah menentukan alokasi spektrum radio untuk jaringan 5G. Namun begitu, Ismail tak ingin jika Indonesia hanya sekadar menjadi pasar, bulan-bulanan perubahan teknologi.

"Pemaksimalan 5G harus bedampak pada negara, termasuk memberikan dampak ekonomi. Harus diperhatikan betul, terutama 3 layer ini, baru sempurna semua," ujar Ismail di Telkomsel Smartf Office Batam, Kamis 28 November 2019

58 Persen Penduduk Indonesia jadi Pelanggan Telkomsel

Untuk lower layer, tersedia spektrum 700 MHz dan 900 MHz. Untuk spektrum 700 ini, kata Ismail, memang masih dikuasai penyiaran. Namun sudah ada proses switch off dari analog ke digital. Selain itu, Ismail menyebutkan RUU Penyiaran sudah masuk ke Prolegnas.

"Mudah-mudahan RUU Penyiaran yang dirancang sejak 2014 bisa selesai di 2020," kata dia.

Harus 'Move On' dari Libur Lebaran, Saatnya Kembali Produktif

Sedangkan pada middle band, tersedia 2,6 GHz dan 3,5 GHz. Pada frekuensi inilah, 3,5 GHz, Telkomsel menguji coba 5G hari ini di Batam. Padahal saat ini frekuensi 3,5 GHz masih digunakan oleh satelit. Dari sini, kata Ismail, pemerintah ingin mengetahui sampai sejernih mana implementasi jaringan 5G dan pengaruhnya ke jaringan satelit. Hal ini dikarenakan frekuensi 3,5GHz masih diperuntukkan bagi satelit.

Sedangkan Upper band berada pada 26 GHz. Ini adalah frekuensi yang disebut Ismail masih free dan siap ditawarkan ke operator penyedia 5G.

Uji coba 5G Telkomsel

Uji coba 5G Telkomsel di Batam menggunakan frekuensi 26 Ghz dan 3,5 GHz. Pemerintah berjanji akan segera membuka frekuensi itu ke operator dengan terlebih dahulu mencari skema biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi dan subsidinya.

"Pertengahan 2020 diharapkan sudah ada model BHP dan subsidinya," ujar Ismail.

Dalam uji coba tersebut, Telkomsel berhasil melakukan panggilan telepon seluler menggunakan fitur video call berbasis aplikasi pertama di Indonesia dengan menggunakan jaringan 5G, yang didukung oleh perangkat smartphone 5G dari Oppo.

Selain video call, 5G Telkomsel diklaim mampu mendukung kemunculan mobil otonom, tayangan hiburan yang jelas dan detil, ekosistem pabrik pintar dengan robotik, dan smart city.

“Diharapkan 5G dapat mendorong Indonesia agar menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia pada 2030. Maka dari itu, teknologi ini diharapkan mampu berkontribusi dalam kemajuan perekonomian Indonesia di masa yang akan datang," ujar Acting CEO Telkomsel, Heri Supriadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya