Nobar Gerhana Matahari Cincin, Planetarium Bagi-bagi Kacamata Khusus

Kacamata khusus Gerhana Matahari.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon

VIVA – Planetarium dan Observatorium Jakarta menggelar nonton bareng (nobar) untuk menyaksikan peristiwa alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada Kamis hari ini, 26 Desember 2019, dengan membag-bagikan kacamata khusus secara gratis.

Pemprov DKI Rayakan HUT Taman Ismail Marzuki ke-55, Ada Pertunjukan Musik dan Teater

Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi Planetarium dan Observatorium Jakarta, Eko Wahyu Wibowo mengatakan masyarakat perlu tahu bahwa fenomena alam ini tidak bisa disaksikan dengan mata telanjang karena kuatnya pancaran cahaya Matahari yang berpotensi merusak mata.

"Karena itu, kami bagikan 5.800 kacamata khusus yang dilengkapi filter ND5 yang mampu meredupkan cahaya matahari hingga 100 ribu kali. Masyarakat bisa mendapatkannya secara gratis," kata Eko di Jakarta.

Jangan Sampai Lewat! Begini Cara Lihat Gerhana Matahari Cincin Api di Indonesia

Untuk bisa mendapatkannya, cukup datang pada Kamis pagi hari. Satu orang akan mendapat satu alat selama kuota tersedia. Bagi yang tidak beruntung alias tidak dapat kacamata, jangan khawatir, karena akan disediakan juga 10 teropong khusus dengan filter ND5.

Peristiwa Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika Bulan berada satu garis dengan Bumi dan Matahari, tetapi posisi Bulan berada pada titik terjauh dari Bumi.

Apa Bedanya Gerhana Matahari Cincin dan Total?

Di Jakarta, peristiwa ini menjadi Gerhana Matahari Sabit. Sebab, Jakarta tidak dilewati bayang utama (umbra) sehingga yang bisa disaksikan oleh masyarakat adalah Gerhana Matahari Parsial.

Gerhana Matahari Cincin di Jakarta bisa disaksikan mulai pukul 10.42 WIB, atau ketika Bulan mulai bergerak menutupi Matahari.

Puncaknya akan terjadi pada pukul 12.36, dan Matahari akan tertutup hingga 72 persen serta akan berakhir pada pukul 14.23 WIB.

Sekadar informasi, jarak terdekat Bumi dan Bulan adalah 363.104 kilometer atau disebut perige.

Sementara jarak terjauhnya adalah 405.696 kilometer atau apoge. Perbedaan jarak ini yang membuat Bulan kadang terlihat sangat besar di langit dan kadang terlihat kecil.

Saat Gerhana Matahari terjadi, Bulan berada dalam jarak terjauhnya dari Bumi. Dengan jarak yang jauh ini, Bulan akan lebih kecil dari piringan Matahari.

Oleh karenanya, Bulan tidak akan menutupi piringan Matahari sepenuhnya. Karena kerucut umbra tak sampai ke permukaan Bumi, akan terbentuk kerucut tambahan yang disebut antumbra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya