Tirai Besi Digital di Negeri Kim Jong-un, Nonton Film Porno Saja Haram

Ilustrasi film porno.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa Korea Utara adalah negara yang sangat tertutup. Meski terdapat fasilitas internet, smartphone, laptop, TV, film, hingga radio, namun kegunaan serta manfaatnya menjadi berbeda.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Dilansir dari Business Insider, Senin, 30 Desember 2019, radio dan TV di negeri Kim Jong-un itu telah dikonfigurasikan. Hal ini membuat masyarakat tidak bisa mendengar dan menonton siaran selain siaran domestik. Begitu pula dengan nasib internet, juga tidak bisa diakses secara luas.

Dapat dikatakan, Korea Utara adalah negara Tirai Besi Digital. Untuk lebih rincinya, ada beberapa cara yang diterapkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk memagari negaranya, berdasarkan laporan dari wartawan dan pakar teknologi Korea Utara, Martyn Williams:

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Etika Pelajar di Dunia Digital"

Kontrol internet

Korea Utara tidak sepenuhnya terputus oleh internet. Karena, terbukti ada banyak peristiwa peretasan yang mana diduga dilakukan oleh peretas atau hacker dalam negeri. Tapi internet masih dikontrol ketat dan belum benar-benar terbuka untuk umum.

Cara Hapus Jejak Digital, Cocok buat yang Suka Buka Situs Berbahaya

Namun kemudian berubah saat banyak warganya membeli smartphone. Pemerintah tetap melakukan pemantauan lewat lembaga negara seperti Biro 27 atau Transmission Surveillance Bureau.

Impor ponsel China, kemudian dipasang alat mata-mata

Warga Korea Utara dapat membeli smartphone yang diproduksi dari China, tapi didistribusikan dengan nama merek Korea Utara. Bentuknya sangat mirip dengan ponsel pada umumnya, tetapi ini sudah dipasang spyware yang dirancang khusus oleh negara.

Sebenarnya ada opsi lain, masyarakat bisa membeli barang ilegal yang diselundupkan di perbatasan China. Tapi berpotensi juga terlacak melalui jaringan seluler di sana.

Buruknya lagi, program mata-mata yang dipasang di Android bisa tahu apa yang dilakukan pengguna dengan perangkatnya itu dan kemudian mengambil tangkapan layar secara acak untuk mengetahui aktivitas masyarakat.

Nonton film asing akan terlacak rezim

Mimpi buruk selanjutnya adalah, siapa pun yang nonton film asing di perangkat, akan ditandai dan dilacak. Artinya, jika kemudian dia secara khusus mendistribusikannya kepada warga sesama Korea Utara, maka rezim juga akan mengetahuinya.

Tidak bisa telepon ke luar negeri

Perusahaan telekomunikasi Korea Utara saat ini adalah hasil patungan (joint venture) dengan perusahaan sejenis dari Mesir, Orascom.

Jaringannya terbagi dua, baik untuk wisatawan Korea Utara maupun warga asing, bisa melakukan panggilan dan mengirim SMS ke sesama pengguna dalam negeri. Tapi tidak bisa antarnegara.

Hukuman mati jika berani nonton film porno

Kesaksian dari masyarakat yang berhasil melarikan dari dari rezim Kim Jong-un mengatakan bahwa negara akan menghukum mati masyarakat yang menonton konten asing, terutama untuk film porno dan yang berkaitan dengan kritik terhadap keluarga Kim Jong-un.

Laporan dari Amnesty International juga menyebut ada seorang pria yang ketahuan nonton film porno dengan istrinya dan satu wanita lainnya, dieksekusi dan seluruh masyarakat dipaksa untuk menyaksikan kematiannya.

MicroSD porno dijual dengan harga mahal

Sebuah sumber yang tahu soal penyelundupan ilegal antara Korea Utara dengan China mengatakan bahwa microSD berisi konten porno dijual dengan harga yang sangat mahal, yaitu sebesar US$500 atau Rp5,1 juta. Mahalnya harga jadi bukti bahwa permintaan di Korea Utara cukup tinggi.

Bikin mobile game sendiri

Pemerintah juga berupaya mengalihkan penyelundupan ilegal dengan membuat mobile game sendiri. Hingga saat ini ada 125 game seluler yang disediakan, dua di antaranya adalah Volleyball 2016 dan Future Cities.

Wifi publik ditiadakan

Kedutaan besar asing di ibu kota Pyongyang sebelumnya memiliki jaringan wifi terbuka untuk publik. Tapi kemudian dilarang karena banyak masyarakat yang berselancar di internet tanpa bisa terdeteksi.

Punya streaming TV

Netflix tentu saja tidak bisa lolos di Korea Utara. Tapi sebagai gantinya mereka punya dua layanan streaming dan yang paling populer adalah Manbang. Sama seperti ponsel, set-top box merupakan produk impor China yang kemudian diganti dengan merek domestik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya