Alien Itu Nyata, tapi Enggak Bisa Dilihat dengan Kasat Mata

Ilustrasi alien.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Mantan astronaut asal Inggris, Helen Sharman, mengklaim bahwa alien itu nyata dan hidup di antara manusia dan alam semesta. "Saya tidak meragukannya lagi. Mereka (alien) itu ada, mereka hidup di antara kita. Tapi tidak bisa dilihat dengan kasat mata," ungkapnya, seperti dikutip dari The Telegraph, Senin, 6 Januari 2020.

Terkuak, Warna Ini Bisa Memprediksi Keberadaan Alien

Perempuan yang terbang perdana ke luar angkasa 28 tahun silam ini menambahkan jika meskipun alien tidak diciptakan sama seperti manusia, namun Sharman lagi-lagi menyebut alien bisa hidup di mana saja, terutama di Bumi.

“Ada miliaran bintang di alam semesta. Pastinya ada segala macam bentuk kehidupan. Akankah mereka seperti Anda dan saya? Mungkin tidak. Mereka bisa saja ada di sini sekarang bersama kita, dan kita tidak bisa melihatnya," jelas Sharman.

Perburuan Alien Belum Usai, Kawan

Kendati demikian, astronaut yang kini berusia 56 tahun dan pernah menyambangi Stasiun Antariksa Uni Soviet, Mir pada 1991 tersebut mengungkapkan kefrustrasiannya lantaran diberi gelar perempuan Inggris pertama yang mengangkasa.

"(Gelar) itu seolah-olah memberi asumsi bahwa itu sosok laki-laki. Ketika Tim Peake (astronaut asal Inggris) bertolak ke luar angkasa, beberapa orang lupa begitu saja tentang saya. Biasanya seorang pria menjadi orang pertama. Tapi saya gembira bisa merusak tatanan itu," tutur Sharman.

UFO Terpantau Lagi Keliling Bulan

Ia mengatakan berada di luar angkasa membuat dirinya belajar sebagai manusia yang benar-benar bermakna. "Di atas sana (luar angkasa) kami punya segalanya untuk bertahan hidup, seperti suhu yang pas, ketersediaan makanan dan minuman, serta keamanan," katanya.

Sharman melanjutkan jika dirinya tidak memikirkan apapun yang dimilikinya di Bumi. "Ini benar. Ketika kami melintasi wilayah-wilayah tertentu dari Bumi, saya pribadi langsung memikirkan orang-orang terkasih yang ada di sana," aku ahli kimia yang kini bekerja di Imperial College, London, Inggris itu, terkenang.

Sebelumnya, Badan Penerbangan dan Pesawat Antariksa (NASA) telah melakukan survei di permukaan Bulan sejak 2009. Selama itu juga penelitian yang mereka lakukan terbukti sangat berharga karena memetakan area yang ideal untuk melakukan misi di masa depan.

Kemudian, Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA yang membuat Google Moon dituduh telah menemukan kota alien di permukaan Bulan. Seorang pakar UFO, Scott Waring mengunjungi blog etdatabase.com dan berspekulasi tentang peta Google Moon.

"Saya telah menemukan struktur alien sepanjang 15 kilometer di Kawah De Moraes Bulan," klaim Waring. Ahli teori konspirasi itu mulai memeriksa gambar dengan dua filter berbeda yang disediakan oleh aplikasi Google Moon. Objek itu menghilang saat ia terapkan ke filter Visible Imagery dan Colourised Terrain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya