Cerita Dosen ITB soal Desain Jembatan LRT Jabodebek Hasil Karyanya
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Desainer jembatan lengkung bentang panjang (longspan) untuk proyek LRT Jabodebek, yang juga dosen Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB), Arvila Delitriana atau Dina, menyebut hasil karyanya pernah diragukan oleh pihak lain. Namun, ia tidak menyebut pihak-pihak yang dimaksud.
Jembatan lengkung ini akan melintasi perempatan Kuningan, Mampang, Rasuna Said dan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Desain yang dibuat Dina oleh Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, memiliki pendekatan yang berbeda dengan desain yang dihasilkan konsultan asing.
"Semua usulan awalnya membutuhkan struktur tambahan. Ada yang dalam bentuk kolong di tengah-tengah perempatan Kuningan dengan Gatot Subroto, dan ada satu lagi yang menggunakan tiang," ujarnya di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Senin, 6 Januari 2020.
Desain yang dibuat Dina ini tidak membutuhkan struktur tambahan, tapi lebih kepada penguatan struktur, terutama yang ada di bentangan itu sendiri. Dalam kesempatan yang sama, Dina mengaku pembangunan proyek Jembatan LRT Jabodebek tidak ada kendala.
Ia justru menemukan keraguan dari berbagai pihak dan itulah yang menjadi tugasnya untuk meyakinkan mereka. "Jadi ada beberapa ujian-ujian yang harus kami jawab, kami lakukan, kami sampaikan untuk meyakinkan berbagai pihak," katanya.
Dina juga menyampaikan untuk masalah desain prosesnya sudah selesai, begitu pun dengan konstruksi. Namun, untuk uji beban Jembatan LRT Jabodebek ini belum dilakukan masih menunggu ruas-ruas yang belum selesai.