- Sciencealert
VIVA – Intelijen Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa militer negaranya memiliki data berkategori sangat rahasia (top secret) berupa dokumen dan video tentang keberadaan UFO yang jika diungkap ke publik akan mengancam keamanan nasional.
Seorang juru bicara Biro Intelijen Angkatan Laut AS (Navy’s Office of Naval Intelligence/ONI) mengatakan bahwa dokumen dan video tersebut telah dilaporkan ke Departemen Pertahanan atau Pentagon pada November 2004.
Ia juga menyebutkan bahwa "Otoritas Klasifikasi Asli" menetapkan bahwa jika data-data rahasia ini dipublikasi maka dipastikan menyebabkan kerusakan luar biasa bagi keamanan nasional AS.
Pada November 15 tahun silam, seorang pilot jet tempur Angkatan Laut (AL) AS di atas kapal induk nuklir USS Nimitz melaporkan menemukan UFO berbentuk Tic-Tac di atas Samudera Pasifik yang tampaknya terbang menentang hukum fisika.
Laporan ini ditanggapi para pejabat AL AS sebagai fenomena udara tak dikenal, bahkan hingga sekarang. Video tersebut juga tidak pernah secara resmi dirilis ke publik, baik oleh AL AS maupun Pentagon.
"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa tanggal video USS Nimitz tahun 2004 adalah 14 November. Saya juga dapat memberi tahu Anda bahwa durasi video yang telah beredar ke publik sejak tahun 2007 sama persis dengan yang dimiliki AL AS. Kami tidak berharap untuk merilis video ini," kata Juru Bicara Pentagon Susan Gough, seperti dikutip dari Business Insider, Kamis, 16 Januari 2020.
Meski begitu, Gough tidak dapat mengomentari lebih jauh soal dokumen dan video UFO yang kadung sudah tersebar ke publik tersebut.
Istilah UFO, bersama dengan yang lain seperti "fenomena udara tak dikenal" dan "objek terbang tak dikenal," artinya bukan berarti bahwa objek itu dianggap makhluk luar angkasa.
Banyak penampakan seperti itu pada akhirnya memiliki penjelasan logis, dan seringkali melibatkan teknologi militer.
Sementara itu, Juru Bicara AL AS Joseph Gradisher mengatakan pihaknya belum mengeluarkan pernyataan maupun bukti resmi terkait dengan video UFO tersebut.
"Kami hanya bisa bilang kalau video itu merupakan dokumentasi milik Pentagon yang difilmkan pada tahun 2004 dan 2015," jelasnya.
