Facebook Tak Jadi Pasang Iklan di WhatsApp

Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Sumber :
  • famousface.us

VIVA – Facebook akhirnya menyerah. Mereka sepakat untuk tidak menjadikan aplikasi pesan instan WhatsApp sebagai ladang mencari uang alias tidak jadi ada iklan.

Apple Deletes WhatsApp from App Store in China

Hal ini diungkapkan oleh Wall Street Journal yang menyebut bahwa Facebook telah membubarkan tim khusus integrasi iklan ke dalam WhatsApp.

Selain membubarkan tim khusus, media sosial besutan Mark Zuckerberg itu juga menghapus job desk tim kode WhatsApp. Akan tetapi, belum jelas apakah rencana ini benar-benar akan hilang atau hanya sementara.

Apple Hapus Aplikasi WhatsApp dari App Store

Namun, menurut laporan Wall Street Journal, Facebook masih berusaha untuk tetap memasukkan iklan ke WhatsApp di masa depan.

Baca: Plus dan minus pasang iklan di WhatsApp

Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas

Dilansir dari laman Engadget, Jumat, 17 Januari 2020, saat ini kabarnya WhatsApp sedang fokus membangun fitur bagi pengguna bisnis. Aplikasi khusus yang diluncurkan pada 2018 itu ternyata digunakan oleh banyak orang di negara berkembang untuk keperluan bisnis mereka.

Rencana menampilkan iklan di WhatsApp, juga sudah ada sejak 2018, tujuannya untuk memonetisasi layanan pesan instan paling populer di dunia tersebut.

Kala itu Facebook mengumumkan akan memasang iklan di Status pada WhatsApp. Mirip-mirip Stories di Instagram.

Rencana ini pula yang membuat dua pendiri WhatsApp akhirnya undur diri. Brian Acton cabut di 2017 dan Jan Koum satu tahun kemudian. Usai resign, keduanya justru makin galak mengkritisi kebijakan Facebook.

Koum menyebut Facebook ingin memanfaatkan data pribadi pengguna WhatsApp untuk kepentingan bisnis tetapi hal itu menyebabkan melemahnya enkripsi.

Sementara Acton lebih tegas lagi. Ia sampai memposting di akun Twitter-nya, #deletefacebook, pascaskandal Cambridge Analytica terkuak ke publik.

Mereka pada dasarnya memiliki pendapat yang kuat untuk melawan keberadaan iklan di WhatsApp. Acton dan Koum sudah menolak adanya iklan di platformnya jauh sebelum WhatsApp dibeli oleh Facebook.

Dalam postingannya di blog resmi WhatsApp pada 2012, keduanya menyebut keberadaan iklan sebagai penghinaan terhadap kecerdasaan. Para pendiri WhatsApp ini juga ingin membuat sesuatu yang bukan sekadar tempat kliring iklan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya