Logo WARTAEKONOMI

Begini Cara Mendulang Untung Lewat Fintech

Ilustrasi fintech.
Ilustrasi fintech.
Sumber :
  • Pixabay

Kepala Eksekutif PT Kas Wagon Indonesia, Asri Anjarsari, menuturkan saat ini makin banyak startup yang bergerak di bidang layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi (fintech) dan mengoperasikan P2P (peer-to-peer) yang menghubungkan peminjam atau debitur dengan pemberi pinjaman atau kreditur/lender.

Artinya, semakin banyak punya kesempatan untuk menjadi lender. Akan tetapi, ia mengingatkan, beda fintech beda pula keuntungan yang ditawarkan. Untuk memilih fintech yang jelas menguntungkan, para lender harus jeli dan teliti dalam melihat keuntungan yang ditawarkan pelaku fintech.

Asri menunjuk perusahaannya, Cashwagon, yang mengaku menawarkan sejumlah keuntungan menarik. Pertama, fintech yang hadir sejak November 2017 ini mendorong lender untuk memulai uji coba (trial) hanya dengan Rp500 ribu selama 10 hari.

Kedua, menjadi lender di Cashwagon dinilai bakal menguntungkan, karena bisa meraih bunga sampai 30 persen per tahun. Ketiga, jangka waktu pendanaan yang bervariasi, mulai dari 10 sampai 360 hari. Keempat, interface platform yang mudah digunakan.

Kelima, permohonan pinjaman hanya dapat diperoleh oleh peminjam yang sudah dievaluasi oleh sistem berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Keenam, penyaluran dana dari pemberi pinjaman diatur secara cermat menjadi sejumlah besar pinjaman jangka pendek.

Ketujuh, semua detail, syarat, dan ketentuan dibuka secara transparan sehingga tak ada biaya dan klausul yang merugikan.

"Satu sisi, kami membuka akses pinjaman jangka pendek untuk masyarakat Indonesia yang sangat membutuhkan dana. Sisi lainnya adalah para pemberi pinjaman juga dapat memperoleh keuntungan signifikan dari kesepakatan tersebut," ungkap Asri di Jakarta, Selasa, 21 Januari 2020.