Cerita Giring Ganesha, Jokowi Jor-joran untuk Industri eSports

Giring Ganesha, Presiden IESPL (Indonesia Esports Premier League)
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun

VIVA – Tahun ini untuk kedua kalinya, Piala Presiden eSports 2020 digelar. Untuk gelaran tahun ini merupakan kelanjutan dari Piala Presiden eSports 2019, yang saat itu secara langsung diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk diadakan.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Presiden IESPL (Indonesia Esports Premier League), Giring Ganesha mengatakan, permintaan Jokowi itu disampaikan oleh Triawan Munaf yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

"Saya ditunjuk jadi Ketua Pelaksana, kemudian berjalan dari Januari-Maret 2019. Dalam waktu singkat kita mendapat 18 ribu atlet yang mendaftar untuk kualifikasi," katanya di Hotel Shangri-la, Jakarta Pusat, Senin, 27 Januari 2019.

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Sukses Piala Presiden eSports 2019, saat itu KSP Moeldoko yang juga menaungi hal ini meminta turnamen diadakan kembali. Namun karena berbagai pertimbangan, turnamen baru bisa diadakan pada Oktober 2019 dan babak final akan berlangsung pada 1-2 Februari 2020.

Baca juga: Senjata Siluman Bikin Manusia Jadi Zombie, Bukan Hanya Virus Corona

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Menurut Giring, Jokowi sendiri memiliki janji politik di ranah eSports dan video game. Masuk akal, karena ranah video game sendiri nilainya sangat besar. Bahkan masih lebih besar dari industri musik dan industri film yang digabungkan.

"Sayangnya, sih sekarang yang main game lokal angkanya masih kecil. Tapi menurut saya kalau Indonesia bisa fokus investasi di video game, video developer lokal bisa mendunia. Wah, itu sih gokil, bakal ada devisa baru untuk negara," ujarnya.

Piala Presiden eSports 2020 memiliki konsep yang berbeda dengan tahun lalu. Di mana cakupannya mencapai Asia Tenggara. Untuk saat ini saja sudah ada 177 ribu atlet yang ikut berkompetisi, kenaikannya hingga 10 kali lipat.

Mantan vokalis band Nidji itu juga berterus terang bahwa negara sudah melakukan investasi dalam jumlah besar untuk kompetisi tahun kedua tersebut, terlebih cakupannya sudah Asia Tenggara.

"Nilainya dihitung saja buat nerbangin mereka ke Surabaya dan Bandung, hotel dan makan tiga kali sehari. Terus sekarang tiket pesawat dari negara lain ke Indonesia. Gede, lah pokoknya," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya