- U-Report
VIVA – Virus Corona (Coronavirus/nCov) bikin merana. Setelah Google memutuskan untuk menutup sementara kantornya di China, Hong Kong dan Taiwan, kini giliran Liga eSports Global, Overwatch League, juga ikut-ikutan dibatalkan pertandingannya. Pembatalan ini diumumkan secara resmi melalui media sosial Twitter.
Rencananya, pertandingan eSports ini akan berlangsung di China mulai Februari hingga Maret 2020. Namun, terpaksa dibatalkan menyusul merebaknya Coronavirus. Dikutip dari situs The Verge, Kamis, 30 Januari 2020, panitia penyelenggara menjelaskan bahwa pembatalan ini untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pemain, penggemar dan staf.
“Kami berharap para penggemar tetap bisa menikmati Tahun Baru Imlek yang aman dan bahagia. Kami tetap bersemangat untuk memainkan pertandingan Overwatch League di China akhir musim ini. Kami akan berbagi informasi lebih lanjut tentang kapan dan di mana pertandingan akan berlangsung," demikian keterangan resmi penyelenggara acara.
Overwatch League 2020 adalah liga yang pertama dalam sejarah eSports, karena masing-masing dari 20 tim yang bertanding akan menjadi tuan rumah di kota asal mereka.
Pesertanya berasal dari Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Sedangkan empat klub eSports China memiliki basis di Shanghai, Chengdu, Hangzhou, dan Guangzhou. Padahal, untuk agenda awalnya, pertandingan pertama akan digelar di Shanghai pada 15 Februari mendatang.
Sebelum pengumuman ini dipublikasi, sebagian besar tim eSports telah merilis pernyataan mereka dan membeberkan rencana untuk menghadapi wabah Virus Corona. Misalnya, Guangzhou Charge dan Shanghai Dragon, yang mana keduanya memindahkan latihan pramusim mereka ke Korea Selatan.
Pertandingan reguler Overwatch League dijadwalkan dimulai pada 8 Februari di Dallas dan New York, Amerika Serikat (AS). Sebenarnya, yang mengorbankan kompetisi eSports bukan hanya Overwatch League saja. The League of Legends Pro League juga mengumumkan penundaan kompetisi sampai keselamatan dan kesehatan pemain serta fans terjamin.
Sementara itu, juru bicara Google menyebut akan menutup kantor operasionalnya karena mengikuti arahan pemerintah tiga negara tersebut, termasuk membatasi perjalanan bisnis ke China dan Hong Kong.
Raksasa teknologi AS ini juga memberi imbauan kepada seluruh karyawan yang memiliki anggota keluarga yang baru kembali dari China, agar secepatnya pulang dan bekerja dari rumah selama 14 hari.
Langkah ini sebagai upaya Google mengurangi dampak risiko persebaran Virus Corona, yang menurut laporan pejabat kesehatan di Wuhan, bahwa Coronavirus telah merenggut nyawa 132 orang dengan lebih dari 6.000 kasus telah dikonfirmasi.
