Laporan Warga soal Banjir Jakarta Capai Ratusan dalam Sepekan

Pendiri dan Kepala Eksekutif Qlue, Rama Raditya.
Sumber :

VIVA – Perusahaan rintisan atau startup Qlue menerima 261 laporan banjir di wilayah DKI Jakarta untuk periode 31 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020. Selain itu mereka juga menerima lebih dari 10 ribu laporan untuk banjir dan/atau potensi banjir Jakarta pada periode 1 Januari sampai 30 Desember 2019.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

Artinya, rata-rata laporan potensi banjir di DKI Jakarta meningkat 11 persen setiap tahunnya sejak 2017. Laporan ini berdasarkan data yang diperoleh dari aplikasi QlueApp.

Kepala Eksekutif Qlue, Rama Raditya, menyebut seluruh laporan warga di aplikasi QlueApp juga terintegrasi dengan Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) dan Petabencana.id.

40 RT dan 5 Ruas Jalan Jakarta Masih Terendam Banjir

"Ini membantu pemerintah untuk memetakan serta mendapatkan data titik lokasi tempat-tempat yang membutuhkan bantuan dan evakuasi secara cepat," ungkapnya di Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020.

Rama juga mengaku telah menerima lebih dari 110 ribu laporan warga DKI Jakarta di sepanjang 2019, atau meningkat 8 persen dari tahun sebelumnya (yoy). Lalu, jumlah laporan yang selesai meningkat dari 90 persen menjadi 93 persen pada tahun lalu. Ia pun menyebut tiga laporan terbanyak yang diterima QlueApp.

Petugas Gabungan Pasang Bronjong di Tanggul Jebol Kali Hek Kramat Jati

Aplikasi Qlue

"Ketiganya adalah iklan liar (21,07 persen), sampah (18,83 persen) dan parkir liar (10,31 persen). Itu laporan tahun lalu," jelas dia. Rama menuturkan jika Qlue telah membuat sensor pengumpul data di sebuah area melalui aplikasinya.

"Warga bisa memonitor status laporan di dalam aplikasi. Mulai dari menunggu, proses, hingga selesai. Mereka juga dapat menggunakan foto dan video untuk membuat laporan dan dapat memberikan penilaian terhadap kinerja petugas dalam menanggapi laporan," tutur dia.

Lewat fitur geotracking, ungkap Rama, laporan warga langsung masuk ke dalam QlueDashboard agar masalah dapat langsung didata, dipetakan, dan ditindaklanjuti. QlueApp juga memungkinkan warga untuk melakukan chat secara personal, atau berdasarkan kelurahan dan kecamatan.

"Kami juga mengembangkan sensor dan analisis video yang secara otomatis dapat mendeteksi muka (face recognition), mengklasifikasi dan menghitung jumlah mobil, pelat nomor, jumlah orang, dan kemampuan lainnya yang disematkan di CCTV dan lampu pengatur lalu lintas," papar dia.

Hingga kini, pengguna QlueApp lebih dari 750 ribu orang di lebih dari 20 daerah dan 23 Polda di Indonesia. Atas kontribusi besarnya, Qlue diganjar penghargaan ASEAN Best IoT Startup di dalam ajang ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019 yang berlangsung di Sasana Kijang, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 16 Januari 2020.

"Qlue terus berinovasi dari aplikasi pelaporan masyarakat menjadi penyedia ekosistem smart city terlengkap di Indonesia dan ASEAN," jelas Chairman ASEAN Rice Bowl Startup Awards and New Entrepreneurs Foundation, Hamdi Mokhtar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya