Hoax di WhatsApp: Virus Corona Sembuh Lewat Rebusan Air Bawang Putih

Warga melakukan aksi teatrikal saat mengkampanyekan Gerakan Anti Hoax di Solo, Jawa Tengah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA – Informasi palsu atau hoax soal penyebaran wabah Virus Corona hingga kini masih mewarnai aplikasi pesan instan WhatsApp. Baru-baru ini, hoax telah menyebar di WhatsApp yang menyebut rebusan air bawang putih bisa menyembuhkan virus yang diberi nama Covid-19.

WhatsApp Allows Users to Pin Multiple Messages in a Chat

Dalam pesan berantai tersebut mengatakan Covid-19 bisa sembuh dengan cara meminum satu mangkuk air bawang putih yang baru saja direbus. Informasi itu mengklaim seorang dokter di China yang mengaku telah membuktikan bahwa obat tersebut mampu menyembuhkan infeksi Virus Corona dalam semalam.

Tidak jelas dari mana pesan berantai itu berasal, tetapi dengan jangkauan WhatsApp yang memiliki dua miliar pengguna, maka artinya pesan tersebut bisa menyebar dengan cepat.

Ingin Tahu Informasi Seputar Penerimaan Anggota Polri Tahun 2024, Catat Nomor Ini

Dilansir Metro, Rabu, 19 Februari 2020, lebih dari 1.500 orang telah meninggal dunia karena wabah mematikan ini selama beberapa minggu terakhir. Para ahli telah menegaskan bahwa kesalahan informasi yang beredar akan berpotensi menimbulkan bahaya.

https://pixabay.com/id/photos/whatsapp-messenger-pesan-2687120/

Harga Bawang Putih Rp 60 Ribu di Sulteng, Jokowi: Ini yang Agak Mahal, tapi Secara Umum Baik

"Tidak ada pengobatan khusus untuk Virus Corona. Pengobatan bertujuan untuk meredakan gejala-gejala. Sementara tubuh Anda melawan infeksi," kata pernyataan resmi dari Badan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) Inggris.

Sementara di Amerika Serikat (AS), Center for Systems Science and Engineering (CSSE) dari John Hopkins University, mengaku telah mengembangkan pelacak real-time untuk memantau dan mendeteksi penyebaran Covid-19.

Selain itu, kelompok riset tersebut juga telah membuat dasbor berbasis browser yang bisa diakses oleh masyarakat untuk mengetahui informasi terbaru soal penyebaran Virus Corona.

"Kami membangun dasbor ini karena kami pikir penting bagi publik untuk memiliki pemahaman tentang situasi wabah. Ini berdasarkan sumber data yang transparan," kata Lauren Gardner, insinyur sipil dan direktur CSSE di John Hopkins University.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya