Badan Antariksa Eropa Buka Lowongan untuk Dikurung di Kamar Mandi

Astronot di luar angkasa.
Sumber :
  • Instagram @nasa

VIVA – Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA) membuka lowongan kerja untuk dikurung di kamar mandi selama lima hari. Meski kerjanya cuma santai-santai, tapi orang yang lolos seleksi tersebut juga dibayar, kok.

Astronot Muslim yang Sudah Mencicipi Luar Angkasa, Ada Sultan Beneran

Dikutip dari situs Mirror, Rabu, 19 Februari 2020, ESA sedang melakukan uji coba yang melibatkan 20 peserta yang semuanya perempuan. Mereka akan ditempatkan di kamar mandi dalam kondisi kering untuk mempelajari bobot pada tubuh manusia.

Baca: NASA buka lowongan, kerjanya cuma tidur

Kain Kafan Sutra Dipakai untuk Bungkus Jenazah di Luar Angkasa

"Penelitian ini bisa memberi kita pengetahuan bahwa para relawan akan mengurangi tekanan pada tubuhnya karena posisi mereka akan rata di dalam bak. Suatu kondisi yang sama ketika astronot mengambang di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)," demikian keterangan resmi Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA).

Walau terdengar mudah dan menarik, namun para ilmuwan ESA memperingatkan bahwa percobaan ini bukan lelucon. Ketua Tim Uji Coba di Badan Antariksa Eropa, Jennifer Ngo-Anh, mengaku banyak masyarakat yang minat menjadi relawan, tetapi sekali lagi, ia mengingatkan bahwa ini bukan pekerjaan main-main.

Hidup Astronot Terancam

"Berbaring di tempat bak mandi kelihatannya menyenangkan. Tapi kesenangan itu hanya sementara terutama saat darah diambil dan melibatkan otot. Kami menghormati relawan yang mau mengorbankan kehidupan sehari-harinya untuk kepentingan eksplorasi manusia," tegas Jennifer.

Kendati demikian, ia belum mengumumkan lebih lanjut soal berapa gaji yang akan diterima relawan atau kapan mereka mulai direkrut oleh Badan Antariksa Eropa. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, para relawan bisa mengantongi bayaran dalam jumlah besar.

Sebelumnya, pada tahun lalu, Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) memberi bayaran 14 ribu poundsterling atau sekitar Rp250 juta untuk Artificial Gravity Bed Rest Study. Kerjanya sangat mudah, cuma berbaring di tempat tidur dengan diikat selama 89 hari, lalu tubuh akan dipintal dalam centrifuge.

NASA ingin merekrut relawan untuk menguji bagaimana gravitasi buatan dapat membantu dan menjaga astronaut tetap sehat selama bertugas di luar angkasa.

"Hasil penelitian membantu para ilmuwan mengembangkan tindakan pencegahan atau kegiatan yang lebih efektif agar para astronot di ISS tidak menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berolahraga," ujar NASA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya