- Official MIHAS
VIVA – Aplikasi pemindai makanan halal asal Singapura, WhatsHalal, yang telah meluncur selama 10 bulan ternyata telah berhasil meraup S$4,5 juta atau Rp44 miliar. Perusahaan berencana menggunakan dana tersebut untuk melakukan ekspansi di Asia Tenggara.
Dikutip dari situs Business Insider, Rabu, 19 Februari 2020, dana juga akan mereka gunakan untuk merekrut talenta dan mengembangkan aplikasi. Saat ini WhatsHalal sudah tersedia di 29 negara termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia dan Australia.
Dana yang mereka gunakan juga berasal situs pendanaan crowdfunding, FundedHere. Mereka juga mengaku menerima investor regional, termasuk dari Indonesia di mana pendanaan startup menjadi semakin kompetitif.
Aplikasi ini menggunakan teknologi Blockchain yang memiliki enam layanan, panduan makanan halal, restoran halal, pengiriman makanan halal, pemesanan makanan halal, pemesanan restoran halal, plus pemindai barcode.
Pemindai barcode ini sendiri sudah 1.400 kali digunakan pengguna untuk mengidentifikasi makanan tersebut bersertifikat halal. Tahun ini mereka juga akan membantu perusahaan mendapat dan mengelola sertifikat halal diberbagai negara dengan lebih mudah dan cepat.
"Kami mengantisipasi permintaan besar untuk layanan ini. Beberapa pedagang di Singapura sudah siap dan Indonesia kita harapkan pada Juni. Saya percaya kita masih di permukaan dalam penggunaan teknologi untuk pemanfaatan industri halal," ujar Pendiri WhatsHalal, Ivan Tan.