Miliarder yang Berambisi Kirim Manusia ke Mars Minta Ini ke Pemerintah

Chairman Tesla, Elon Musk.
Sumber :
  • baltimoresun.com

VIVA – Jika banyak perusahaan untuk memasukkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ke setiap industri, tapi itu tidak berlaku bagi Elon Musk. Miliarder yang berambisi kirim manusia ke Planet Mars itu justru ingin adanya pengawasan dari pemerintah, termasuk perusahaannya sendiri, Tesla.

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemerintah Beri THR Lebaran bagi Warga Terdampak Bencana

Menurut Musk, AI ibarat pisau bermata dua. Satu sisi, ia sangat antusias dengan potensinya yang bisa membantu manusia dan menekan biaya operasional perusahaan. Tapi sisi lain, Musk juga mengutarakan kekhawatiran soal eksistensi AI.

"Saya ingin semua perusahaan yang mengembangkan AI harus diatur dan diawasi oleh pemerintah dan PBB," kata dia, seperti dikutip dari TechSpot, Jumat, 21 Februari 2020.

Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024

Komentarnya ini sebagai tanggapan atas profil OpenAI, perusahaan yang secara ironis hadir paling tidak terbuka dan transparan tentang pekerjaannya di antara perusahaan berbasis AI lainnya. Musk merupakan salah satu pendiri platform tersebut.

OpenAI mengklaim dapat memberikan mesin dengan kemampuan penalaran manusia. Namun tetap menjaga seluruh proses transparan dan menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama. Musk memang akhirnya meninggalkan OpenAI pada Februari 2019.

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Sejak saat itu perusahaan berfokus pada teknologi berpemilik dan bermain dengan citra publiknya untuk mendapatkan lebih banyak dana dari investor. Tahun lalu, OpenAI mendaftarkan Microsoft sebagai mitra pilihan mereka.

Keputusan ini telah mengucurkan dana US$1 miliar dan sebagian besar infrastruktur Microsoft Azure pada pengembangan AGI atau Artificial General Intelligence. Lepas dari OpenAI, Musk akhirnya mendirikan Neuralink.

"Ini perusahaan yang pendekatannya berbeda. Kami akan menciptakan simbiosis antara manusia dan mesin selangkah demi selangkah," klaim Musk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya