Asuransi Ping An yang Pernah Hebohkan Indonesia: Virus Corona Berkah

Virus corona COVID-19.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Ketika hampir seluruh raksasa teknologi global mengalami kerugian akibat wabah Virus Corona, hal ini tidak berlaku bagi Asuransi Ping An. Raksasa asuransi teknologi (insurtech) China yang pernah bikin heboh Indonesia lantaran siap membantu BPJS Kesehatan itu bilang Covid-19 sangat berkontribusi terhadap bisnis mereka.

Motor Delapan Silinder Asal China Siap Meluncur

Co-CEO Asuransi Ping An, Jessica Tan, mengaku jika teknologi mereka berhasil menarik lebih dari 30 permintaan dari bank dan lebih dari 20 permintaan dari asuransi. "Kami menyediakan teknologi untuk membantu mereka kembali beroperasi dengan cepat," kata dia, seperti dikutip dari SCMP, Selasa, 25 Februari 2020.

Wabah global Covid-19 paling terasa di Provinsi Hubei, China, di mana sejauh ini telah merenggut lebih dari dua ribu jiwa. Virus mematikan itu telah berdampak besar terhadap ekonomi, terutama Asia.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

Tan sampai menyebut Virus Corona jelas berdampak terhadap perekonomian negara, tetapi industri jasa keuangan nonbank seperti asuransi tidak terlalu berdampak keras.

Kendati demikian, ia mengaku jika ada sejumlah kesulitan dalam operasional bisnisnya. "Sejak China menutup akses di sejumlah kota, bahkan menutup pabrik dan sekolah, kami bersikap realistis mengenai operasional bisnis. Sebab, sebagian besar bisnis Ping An digerakkan oleh agen," keluh Tan.

Daftar Negara Sekutu Iran yang Siap Bantu Jika Perang Terjadi, Ada China hingga Rusia

Oleh karena merebaknya Virus Corona, maka para agen asuransi ini tak bisa mendatangi pelanggan. Untuk itu, Pin An Insurance sedang berupaya mempercepat transisi bekerja walau para agen tak bisa mengunjungi pelanggan.

Coronavirus

Ilustrasi pasien Virus Corona.

Sebelumnya, produsen ponsel China, Xiaomi, terpaksa menunda rilis sistem operasi pembaruan MIUI 11 untuk smartphone tertentu gara-gara wabah virus corona. Langkah-langkah sanitasi yang diambil oleh Beijing untuk menghentikan epidemi virus itu memang mengharuskan produsen Cina mengubah kalender mereka.

Untuk Xiaomi, beberapa model harus menunggu beberapa minggu untuk bisa mendapatkan MIUI 11 berdasarkan pembaruan Android 10. Seperti dikutip dari GizChina, Xiaomi mengumumkan penundaan itu lewat media sosial Cina Weibo. 

Sebagai tindakan penanggulangan wabah virus corona, pemerintah Cina sebenarnya masih melarang operasional sebagian besar bisnis dan pabrik di negara itu. Namun beberapa hari yang lalu, sebagian kegiatan dibuka kembali.

Xiaomi menetapkan bahwa beta terbaru MIUI 11 tidak tersedia tepat waktu untuk beberapa smartphone, yakni Xiaomi Mi CC9 Pro, Mi 9, Mi 8, Redmi K20 Pro, Mi 6, Redmi K30, Redmi K30 5G, Mi 10 / Mi 10 Pro dan Mi MIX 2S.

Meski begitu, Xiaomi berjanji untuk mendistribusikan MIUI 11.2 20.2.19 dalam versi beta dalam beberapa minggu mendatang untuk ponsel-ponsel itu. Xiaomi bukan satu-satunya merek yang dipaksa mengubah rencananya karena wabah itu. Dalam beberapa minggu terakhir, OnePlus, Vivo dan Realme telah mengalami kesulitan yang sama.

OnePlus, misalnya, menunda penyebaran patch keamanan pada OnePlus 7T selama dua minggu. Hal yang sama terjadi pada Realme yang menunda pembaruan firmware untuk Realme X2-nya. Belakangan, Vivo terpaksa menunda pembaruan terakhir antarmuka Funtouch-nya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya