Nekatnya Mike Hughes, Pentolan Bumi Datar yang Tewas Menggenaskan

Pentolan Bumi Datar, Mike Hughes.
Sumber :
  • eTeknix

VIVA – Pentolan Bumi Datar Mike Hughes sungguh berbuat nekat. Sebelum tewas menggenaskan beberapa hari lalu, ia pernah mengalami kecelakaan saat akan terbang dengan peluncur roket pada 2018. Beruntung, Hughes lolos dari maut.

Teori Bumi Datar Tidak Benar, 5 Hal Nyata Buktikan Bumi Bulat

Namun, hasil yang diterimanya adalah cedera saraf tulang belakang. Meski begitu, kecelakaan tragis yang hampir merenggut nyawanya itu tidak membuat pria yang tewas di usia 64 tahun ini kapok.

"Peluncuran berjalan sukses. Saya mendarat cukup keras di Gurun Mojave. Saya akui pendaratannya cukup keras dan membuat saya menderita vertebra terkompresi (cedera saraf tulang belakang)," kata Hughes kala itu, seperti dikutip dari Space.com, Selasa, 25 Februari 2020.

Begini Nasib Kaum Bumi Datar Sekarang

Teman dekat Hughes, Justin Chapman, menyebut Hughes berhasil meluncur bersama roket buatannya di ketinggian 1.875 kaki (0,57 kilometer) pada dua tahun lalu. "Ini adalah kesepakatan 50-50. Artinya, terbang dan kembali dengan selamat atau tewas. Itu saja. Dan Mike adalah sosok pemberani dan bersedia mengambil risiko," tegas dia.

Bumi Datar.

5 Fakta yang Membungkam Mulut Besar Kaum Bumi Datar
Bumi Datar.

Pria yang berprofesi sebagai jurnalis lepas itu mengungkapkan kengototan Hughes terbang adalah untuk membuktikan kalau Bumi Datar dan mempromosikan wahana antariksa buatannya bernama 'Rockoon' atau kombinasi antara roket dengan balon.

"Rockoon akan bekerja dengan menggunakan balon yang membawa roket yang cukup tinggi ke udara (sekitar 22 hingga 25 mil). Setelah itu balon akan terlepas dari roket lalu melambung ke Garis Kármán atau garis penanda awal, untuk kemudian mendarat di Bumi melalui bantuan parasut," jelas Chapman. Namun sayang, semua rencana itu buyar.

Sebagai informasi, Hughes adalah seseorang yang memiliki ambisi besar untuk bisa meluncur ke angkasa. Ia dikenal sangat antusias, jika berbicara soal roket dan luar angkasa. Hughes juga diketahui, merupakan anggota dari aliran yang percaya bahwa Bumi itu bentuknya bukan bulat, akan tetapi datar.

Peristiwa tewasnya Hughes bermula, ketika ia berencana untuk meluncur ke angkasa dengan roket buatannya sendiri. Berbeda dari roket pada umumnya, pentolan Bumi Datar itu menggunakan penggerak uap untuk bisa naik setinggi 1.500 meter di atas permukaan laut. Roket tersebut mengalami masalah dan kembali ke Bumi dengan kecepatan tinggi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya