Logo WARTAEKONOMI

Bakal Merger dengan Grab, Kata Gojek: Itu Isu Tak Akurat

Isunya Merger dengan Grab, Ini Jawaban Go-Jek. (FOTO: Go-Jek)
Isunya Merger dengan Grab, Ini Jawaban Go-Jek. (FOTO: Go-Jek)
Sumber :
  • wartaekonomi

Kedua aplikator ride hailling Gojek dan Grab disebut-sebut tak lama lagi akan melakukan merger. Pemberitaan mengenai mergernya dua perusahaan tersebut diterbitkan pertama kali oleh The Information.

Jika berita ini benar maka menjadi langkah bisnis besar berikutnya bagi Grab setelah mereka membeli bisnis Uber di Asia Tenggara pada akhir Maret 2018. Selain itu, mereka akan menjadi layanan ride-hailing terbesar ketiga di dunia, setelah Uber dan Didi Chuxing.

The Information menyebut bahwa Presiden Grab Ming Maa dan Co-CEO Go-Jek Andre Soelistyo bertemu pada awal bulan ini. Keduanya dilaporkan oleh The Information sudah bertemu selama beberapa tahun terakhir untuk membicarakan tentang merger.

Gojek sendiri membantah isu tersebut. Menurutnya, pemberitaan tentang isu merger ini tidak akurat. "Tidak ada rencana untuk merger apa pun dan laporan media terbaru mengenai ini tidak akurat," kata Gojek dalam pernyataan di email dilansir dari Bloomberg, Selasa (25/2/2020).

Keduanya merupakan di Asia Tenggara. Grab saat ini memiliki valuasi sebanyak US$14 miliar, dan Gojek dengan valuasi US$10 miliar.

Keduanya sebenarnya sudah bertemu selama bertahun-tahun untuk merger, namun semakin serius dalam beberapa bulan terakhir. Kendati demikian, kabar Grab mencaplok Gojek masih jauh dari kesimpulan.

Alasannya, karena keduanya harus mendapat izin regulator untuk merger. Selain itu ada masalah soal pembagian saham. Gojek kabarnya ingin ada pembagian 50-50 saham.