Seperti Avengers Vs Thanos, 7 Raksasa Teknologi Lawan Hoax Corona

Deklarasi anti hoax.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo

VIVA – Seperti Avengers Vs Thanos, raksasa teknologi dunia kini bersatu melawan hoax Corona. Mereka bergandengan tangan untuk memerangi kesalahan informasi dan penipuan terkait Virus Corona COVID-19. Raksasa teknologi yang bergabung itu terdiri dari Facebook, Google, LinkedIn, Microsoft, Reddit, Twitter, dan YouTube.

Keluarga Korban Penembakan Massal Tuntut Google hingga Meta

Ketujuh raksasa teknologi ini mengungkapkan pernyataan bersamanya pada Senin malam, 16 Maret kemarin, seperti dikutip dari The Verge, Selasa, 17 Maret 2020. Salah satunya akun Google Public Policy.

Akun tersebut menuliskan jika industri teknologi bekerja sama untuk berkoordinasi dengan lembaga kesehatan pemerintah di seluruh dunia untuk secepatnya merespons Covid-19. Microsoft dalam akun resminya juga mengunggah pernyataan bersama tujuh perusahaan tersebut.

Google Sedang Berhemat, Tidak Adalagi Makanan Ringan

Pernyataan tersebut tertulis jika mereka berkerja sama untuk memerangi penipuan dan misinformasi mengenai virus tersebut. Mereka juga mengatakan akan meningkatan konten otoritatif di platform kami dan berbagi pembaruan penting dalam koordinasi dengan lembaga kesehatan di seluruh dunia.

Ketujuh raksasa teknologi ini juga mengajak perusahaan lain untuk turut bergabung dalam inisiatif itu. Sebelumnya, Menkominfo Johnny G Plate mengungkapkan keingininan seluruh media sosial bisa menurunkan hoaks yang ada di masing-masing platform.

10 Fakta Adam Warlock Lebih Kuat dari Thanos, Fans Marvel Wajib Tahu!

Ia mengaku sudah meminta digital platform untuk melakukan take down terhadap hoax-hoax terkait Virus Corona COVID-19. Penghapusan konten itu dilakukan agar informasi tidak berkembang lebih lanjut.

"Tapi kan jumlahnya bertambah terus, dan tentu di perusahaan-perusahaan itu ada aturannya, mereka kan tentu menempuh aturannya, yang kita minta cepetan dikit jangan sampe hoax makin berkembang dan akhirnya menambah masalah," kata Johnny.

Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari mengatakan pihaknya bekerja sama dengan tim pengecek fakta pihak ketiga terkait misinformasi corona di platformnya. Menurutnya saat itu sudah banyak informasi salah yang ditandai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya