Menkominfo Johnny G Plate Terima Hasil Tes Corona: Syukurlah Negatif
- VIVA.co.id/Novina Putri Bestari
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menegaskan kalau dirinya negatif Virus Corona COVID-19 setelah melakukan serangkaian tes di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto beberapa waktu lalu.
"Test lab darah, rontgen paru, dan swab test di RSPAD semuanya hasilnya negatif. Syukurlah," kata dia di Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. Keputusan tidak mengisolasi diri diambil karena pihak rumah sakit tidak memberikan rekomendasi khusus kepadanya untuk melakukan hal itu.
Meski demikian, Johnny menyatakan tetap membatasi kontak fisik. "Saya masih bekerja di kantor namun kontak yang sangat terbatas dengan para pejabat maupun bila secara darurat bertemu dengan pihak-pihak yang sangat selektif. Yang terus diperhatikan adalah jaga jarak kontak fisik dan secara regular gunakan hand sanitizer," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menkominfo Johnny G Plate menjalani tes pemeriksaan kesehatan pada Minggu, 15 Maret 2020. Pemeriksaan tersebut dilakukan upaya terdeteksi potensi tertular COVID-19.
Dalam Rapat Terbatas yang dilakukan di Kantor Kepresidenan Rabu, 11 Maret lalu, Johnny duduk tak jauh dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Budi akhirnya diketahui positif COVID-19 tak lama setelah Ratas tersebut.
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Kominfo beberapa waktu lalu, Johnny tetap akan terus menjalani tugas kementerian seperti biasa. Bukan hanya Johnny, sejumlah pejabat tinggi negara juga dikabarkan menjalani tes tersebut.
Namun, menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, tidak akan mengungkapkan hasilnya kepada publik. Menurut dia bukan haknya untuk mengumumkan hasil tersebut kepada publik. Ia pun menjelaskan para pejabat yang memeriksa kesehatan yang berkaitan dengan Budi Karya Sumadi.
Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu
Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.
