Selain Wabah Corona, Ada Bahaya Lain Mengintai Bumi

Ilustrasi Asteroid mendekati Bumi.
Sumber :
  • CNET

VIVA – Selain wabah Virus Corona COVID-19, ada bahaya lain mengintai Bumi, yaitu sebuah asteroid besar dan berpotensi berbahaya yang akan mendekati Bumi pada 29 April 2020.

Begini Tampilan Gerhana Matahari Total dari Luar Angkasa

Kendati demikian, asteroid bernama 1998 OR 2 itu dinilai tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi. Dilansir dari situs Live Science, Selasa, 24 Maret 2020, batu antariksa tersebut diperkirakan memiliki diameter 1,8-4,1 kilometer atau lebarnya seluas Pulau Manhattan, New York, AS.

Asteroid ini bisa mendatangkan malapetaka apabila menabrak Bumi. Batu antariksa itu diprediksi mendekati Bumi pada pukul 09.56 GMT atau 16.56 WIB dengan jaraknya 6,3 juta kilometer dari Bumi.

BMKG: Kalimantan Diguncang Tujuh Kali Gempa pada 29 Maret-4 April 2024

Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) telah menjelaskan bahwa Asteroid 1998 OR 2 berpotensi berbahaya, namun bahayanya bukan untuk Bumi. Mereka menjelaskan asteroid memiliki kriteria berbahaya yang telah mereka klasifikasikan.

Menurut NASA, asteroid memenuhi syarat berbahaya jika orbitnya memotong orbit Bumi pada jarak kurang dari 7,5 juta kilometer atau 0,05 unit astronomi, atau jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari.

Samudra Tersembunyi Ditemukan di Perut Bumi, Tiga Kali Lebih Besar dari Lautan Biasa

Asteroid ini mengorbit Matahari di antara Bumi dan Planet Mars, tidak akan lagi melewati Bumi hingga 18 Mei 2031. Jaraknya akan semakin jauh melebihi 19 juta kilometer dari Bumi.

Batu antariksa tersebut akan kembali mendekati Bumi pada 2048 dan 2062. Asteroid 1998 OR 2 itu kemudian akan semakin menjauh sebelum kembali datang pada 16 April 2079 dengan jarak 1,8 juta kilometer dari Bumi.

NASA bersama mitra lainnya secara aktif memindai langit untuk mencari asteroid yang berpotensi berbahaya dan mempelajari cara-cara untuk membelokan jalurnya sebelum menyerang Bumi. Sejauh ini mereka sudah menemukan sepertiga dari 25 ribu asteroid besar di lingkungan kosmik Bumi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya