Platform 'Mak Comblang' Bantu Dunia Pendidikan akibat Wabah COVID-19

Proses sterilisasi sekolah di jakarta.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pemerintah menyatakan bahwa jumlah pasien yang dinyatakan positif Virus Corona COVID-19 terus bertambah di Indonesia. Hingga Selasa sore, 24 Maret 2020, totalnya ada 686 kasus COVID-19, di mana 55 pasien meninggal dunia dan 30 pasien dinyatakan sembuh serta diperbolehkan pulang.

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

Sebelumnya, pada awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah meningkatkan status COVID-19 menjadi pandemi global. Pemerintah pun segera menerapkan kebijakan work from home, yang salah satunya meliburkan sekolah dan mewajibkan seluruh pelajar untuk belajar dari rumah.

Dengan diliburkannya sekolah maka kegiatan operasional dan belajar-mengajar ditiadakan. Beberapa perusahaan rintisan atau startup teknologi pendidikan serentak berkontribusi mendorong kebijakan pemerintah tersebut dengan menggratiskan layanan belajar online.

10 Kampus Bisnis Terbaik Dunia Tahun 2024

Namun, bagaimana dengan kondisi operasional dan keuangan sekolah? Sebab, masih banyak praktik pembayaran sumbangan pendidikan sekolah, khususnya swasta dilakukan secara tunai. Belum lagi menjelang akhir tahun ajaran sudah banyak sekolah swasta yang telah membuka PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang dilakukan langsung ke sekolah.

Adanya wabah Virus Corona ini tentu menjadi kendala keuangan, operasional, hingga penerimaan peserta didik baru untuk tahun ajaran mendatang.

Pengakuan Eks Pegawai Kementan: Gelontorkan Rp 430 Juta Buat Bayar Alphard SYL

Indah Maryani, selaku direktur operasional PT InfraDigital Nusantara mengaku, sebagai platform 'mak comblang' atau yang menjembatani sekolah dengan institusi keuangan, Jaringan IDN menggratiskan layanannya tanpa batasan waktu selama wabah COVID-19.

Belajar Online dapat Mencegah Penularan Corona

"Kita melihat banyak lembaga pendidikan sudah mulai bertransformasi ke arah digital sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. Adanya wabah ini menyadarkan kita urgensi migrasi seluruh layanan pendidikan dari offline ke daring/digital," katanya di Jakarta, Selasa, 24 Maret 2020.

Ia melanjutkan, banyak lembaga pendidikan yang masih bingung langkah awalnya seperti apa untuk tata kelola digital. Oleh karena itu, Jaringan IDN menawarkan solusi melalui migrasi data menjadi online, pengelolaan keuangan yang baik, serta penerapan pembayaran dan pendaftaran secara online.

"Jaringan IDN memberikan berupa pembayaran online dan PPDB/pendaftaran online. Semua bentuk instalasi dan biaya perawatannya digratiskan. Ini berlaku untuk lembaga pendidikan yang baru bergabung sampai wabah Corona tuntas di Indonesia," tegas dia.

Indah menuturkan instalasi dan pelatihan ke operasional sekolah akan dilakukan secara jarak jauh. Ia pun berharap pengelola lembaga pendidikan tidak harus lagi khawatir masalah keuangan dan penerimaan siswa di saat genting seperti sekarang.

"Harapannya bisa meminimalisir dampak negatif terhadap operasional dan keuangan sekolah akibat dari wabah Virus Corona. Orangtua juga tidak perlu lagi ke luar rumah untuk melakukan pembayaran pendidikan dan pendaftaran sekolah sehingga mencegah penyebaran COVID-19," ungkap Indah.

Saat ini pembayaran sumbangan pendidikan melalui Jaringan IDN bisa dilakukan melalui Bank BRI, BNI/BNI Syariah, Mandiri, BCA, Danamon, aplikasi pembayaran seperti Gojek, Kaspro, Ayopop, Mobilepulsa, hingga ke ritel seperti Indomaret, dan Alfa Group.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya