Dunia Krisis Kondom Gara-gara Virus Corona

Ilustrasi kondom.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pandemi Virus Corona COVID-19 tak hanya menyebabkan kelangkaan sejumlah alat kesehatan seperti masker wajah, hand sanitizer maupun alat pelindung diri. Saat ini dunia  juga sedang menghadapi kekurangan kondom lantaran salah satu produsen terbesar di dunia, Karex Berhad Malaysia, harus tutup operasi sejak pekan lalu.

5 Efek Samping Kol Goreng Bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai, Bisa Memicu Kanker

Karex, yang memproduksi seperlima kondom secara global, harus menutup tiga pabriknya karena imbas karantina wilayah (lockdown) yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia.

Saat ini terjadi kekurangan stok 100 juta kondom yang biasa dipasarkan secara global oleh merek atau brand seperti Durex yang memasok lembaga-lembaga kesehatan seperti Layanan Kesehatan Nasional (National Heath System/NHS) Inggris, atau didistribusikan oleh program bantuan, seperti Dana Populasi PBB (UN Population Fund).

Jarang Disadari, Ini 5 Manfaat Luar Biasa Daun Sirih untuk Kesehatan Tubuh

Meski pabrik dibuka kembali sejak Jumat, 27 Maret kemarin, namun terbatas dengan tenaga kerja maksimal 50 persen.

"Butuh waktu untuk mengaktifkan lagi pabrik. Dan, kami akan berjuang untuk memenuhi permintaan pasar hanya dengan setengah kapasitas. Kami melihat adanya kekurangan kondom secara global di mana-mana. Itu sangat menakutkan," kata Kepala Eksekutif Karex Bhd Malaysia, Goh Miah Kiat, seperti dikutip dari Independent, Sabtu, 28 Maret 2020.

Kebakaran Pabrik Rotan di Cirebon, Kerugian Capai Rp10 Miliar

Ia juga menyatakan keprihatinannya terhadap program kemanusiaan di Afrika, yang menurutnya, mungkin mengalami kekurangan kondom selama berbulan-bulan.

Goh memprediksi, kelangkaan pasokan ini tidak hanya terjadi dalam hitungan dua minggu atau satu bulan, melainkan bisa berbulan-bulan jika keadaan tak membaik.

"Kabar baiknya permintaan kondom masih sangat besar karena suka tidak suka, kondom tetap penting. Saat ini banyak orang yang tidak berencana memiliki anak. Tidak saat ini, di tengah ketidakpastian yang tinggi," ungkap dia.

Malaysia sejauh ini memiliki 2.161 kasus positif Corona dengan 26 orang mati akibat Virus Corona COVID-19 tersebut. Lockdown sebelumnya telah diterapkan hingga 14 April 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya