Tanpa Gerakan #dirumahaja, 7 Miliar Orang Bisa Kena Corona

Bilik Corona di Vietnam.
Sumber :
  • soha.vn

VIVA – Tanpa ada gerakan #dirumahaja, maka diperkirakan 7 miliar orang di dunia bisa terkena wabah Virus Corona COVID-19. Mengutip situs Mashable, Rabu, 1 April 2020, total kasus Corona mencapai 786.291 kasus yang dilaporkan seluruh dunia dengan total kematian 37.820 orang, hingga 31 Maret kemarin.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Menurut studi terbaru yang dikeuarkan Imperial College di London, Inggris, tanpa gerakan #dirumahaja, jumlah pasien yang terinfeksi Corona akan mencapai 7 miliar secara global dengan korban jiwa hingga 40 juta jiwa.

"Analisis kami menyoroti keputusan yang diambil pemerintah dalam beberapa minggu, bahkan sampai bulan mendatang. Ini menunjukkan tindakan cepat mereka dalam menyelamatkan jutaan manusia," demikian keterangan resmi Imperial College.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

Saat ini, setidaknya ada 3 miliar penduduk dunia menjalani kebijakan lockdown dan social distancing. Keputusan ini dibuat dalam rangka memutus rantai penularan wabah Virus Corona.

Peneliti menyebut tidak semua pemerintah bergerak cepat dan hal itu bisa menyebabkan kefatalan. Misalnya saja Amerika Serikat (AS), di mana mereka telah memberlakukan kebijakan untuk tetap di rumah pada 30 Maret lalu.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Namun, masyarakat di sana masih diperbolehkan melakukan kegiatan di luar, bahkan layanan yang tidak terlalu penting masih beroperasi. Keterlambatan dalam menerapkan strategi bisa berujung pada sedikit nyawa yang bisa terselamatkan.

"Kita memang tidak bisa mengendalikan orang lain, namun kita bisa melakukan yang terbaik untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar yang dicintai. Jika tidak mendesak ada baiknya untuk tetap di rumah," papar Imperial College.

Seperti diketahui, jaga jarak sosial atau gerakan #dirumahaja menjadi sebuah gerakan yang penting. Gerakan ini disarankan oleh beberapa organisasi dunia termasuk World Health Organization (WHO) dalam rangka memerangi Virus Corona.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya