Pemerintah Diminta Tidak Lengah Tangani Corona

Anggota Komisi II DPR RI, Ahmad Sahroni
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Sejak 29 Februari 2020, pemerintah Indonesia menetapkan status darurat atas mewabahnya virus corona COVID-19. Status tersebut berlaku selama kurang lebih 91 hari, yakni hingga 29 Mei 2020.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi, pandemi tersebut tidak akan berlangsung lama di Indonesia. Menurutnya, virus tersebut tidak bisa bertahan lama di cuaca tropis.

Pernyataan itu juga didukung oleh kajian dari Tim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika serta Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Hasil kajian yang telah disampaikan kepada Presiden dan beberapa Kementerian terkait, menunjukkan adanya indikasi pengaruh cuaca dan iklim dalam mendukung penyebaran wabah COVID-19,” tutur Kepala BMKG, Dwikorta Karnawati belum lama ini.

Kajian tersebut menyebutkan, kondisi udara ideal untuk virus corona adalah suhu sekitar 8-10 derajat celcius dan kelembapan 60-90 persen. Artinya, lingkungan terbuka yang memiliki suhu dan kelembaban tinggi seperti di Indonesia, kurang ideal untuk penyebaran virus COVID-19.

Cara Memilih Bahan Jas yang Cocok dengan Karakter Orang Indonesia

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni mengatakan, bahwa sebagai pihak pembuat kebijakan, maka pasti pemerintah memiliki sumber data terkait pernyataannya tersebut.

“Pastinya Pak Jokowi dan Pak Luhut juga tidak akan berbicara, kalau tidak ada datanya, jadi dalam hal ini, saya mengapresiasi hasil penelitian dari tim BMKG dan UGM terkait penemuan mengenai penyebaran virus ini,” ujarnya di Jakarta, Senin 6 April 2020.

Meski demikian, Sahroni menegaskan bahwa hasil kajian itu tidak lantas membuat pemerintah menjadi lengah dalam menanggulangi penyebaran virus corona. Menurutnya, mobilitas penduduk dan interaksi sosial masyarakat tetap perlu benar-benar dibatasi.

“Faktor suhu dan kelembapan udara dapat mendukung pengurangan risiko dan penyebaran wabah, namun tetap saja harus ada pembatasan ketat atas mobilitas penduduk dan interaksi sosial. Social distancing perlu terus ditegaskan karea interaksi antar orang, itu yang bikin virus ini makin menyebar,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya