COVID-19 Mengganas, Penjahat Siber Makin Sadis

Ilustrasi hacker.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Penggunaan teknologi di masa darurat Virus Corona COVID-19 membuat banyak penjahat siber semakin sadis dalam memanfaatkan tren tersebut untuk menyerang calon korban mereka. Salah satu trennya adalah penggunaan video konferensi yang menggantikan pertemuan tatap muka para pekerja.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

"Pelaku kejahatan siber mengetahui tren ini dan mereka bisa memanfaatkan, mengeksploitasi dan menyusup melalui entry atau pintu masuk yang berbeda, seperti wifi yang tidak aman, jaringan tanpa enkripsi, penggunaan kata sandi yang lemah, dan izin aplikasi yang buruk atau diabaikan," kata General Manager Kaspersky Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, Senin, 6 April 2020.

Menurutnya, perusahaan di seluruh dunia saat ini sadar pentingnya mengamankan aplikasi dan situs web yang dimiliki. Namun, Yeo tak menampik jika masih banyak organisasi yang belum siap mengahdapi tren karyawan bekerja dari rumah dan menghadapi tantangan yang terjadi.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Untuk melindungi diri dari ancaman para penjahat siber, Kaspersky memberikan sejumlah tips salah satunya adalah menyediakan VPN atau Virtual Private Network untuk para staf bisa terhubung dengan aman ke jaringan perusahaan. Perusahaan juga harus membatasi hak akses orang yang bisa masuk ke jaringan perusahaan.

Selain itu Kaspersky juga mengingatkan untuk selruh perangkat perusahaan termasuk ponsel dan laptop harus dilindungi dengan software keamanan yang sesuai. Misalnya bisa menghapus data dari perangkat yang hilang atau dicuri, memisahkan data pribadi dan pekerjaan dan membatasi aplikasi apa saja yang bisa diinstal.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Ia juga meminta perusahaan harus terus melakukan pembaruan terhadap sistem operasi yang digunakan, serta memastikan staf menyadari bahaya menanggapi pesan yang tidak diminta atau sumber tidak dikenal.

Kaspersky juga memberikan tips untuk langkah keamanan yang harus dilakukan perusahaan dalam penggunaan video konferensi. Pertama adalah melakukan penilaian fitur keamanan pada platform yang digunakan.

Aplikasi yang digunakan juga harus selalui diperbarui serta jangan lupa untuk membaca dan mengatur izin baik selama konferensi dan penyimpanan rekaman konferensi. Adapula untuk melakukan otentikasi pengguna, dengan menggunakan sistem masuk tunggal jadi tim IT bisa melacak dan memverifikasi kredensial.

Kaspersky juga mengingatkan untuk melakukan enkripsi dan mengamankan jaringan. Terakhir dengan membuat kebijakan video konferensi dari harapan hingga batasan terhadap semua peserta yang ikut di dalamnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya