Israel Sebut China Jadi Sasaran Ujaran Kebencian akibat Corona

Pasien terinfeksi Virus Corona.
Sumber :
  • SCMP

VIVA – Wabah Virus Corona COVID-19 yang bermula dari kota Wuhan, China, mendongkrak gelombang sentimen anti-China secara drastis. Startup Israel L1ght, yang melacak ujaran kebencian (hate speech) dan cyberbullying di media sosial, melaporkan terjadi lonjakan hingga 900 persen dengan target orang Asia, khususnya China, sejak pandemi dimulai.

Mobil Listrik Baru BYD Bakal Rilis, Pakai Nama Singa Laut

Hal ini juga terjadi karena dampak isolasi diri di rumah atau lockdown yang diterapkan di berbagai negara, sehingga lebih banyak orang menghabiskan waktu untuk mengakses media sosial.

"Sebagian besar ujaran kebencian dan pelecehan diarahkan ke China serta orang-orang asal Asia di bagian dunia lain. Cuitan ini menggunakan bahasa eksplisit yang menuduh orang Asia membawa dan menyebarkan Corona," kata Pendiri dan Kepala Eksekutif L1ght, Zoar Levkovitz, seperti dilansir dari situs Metro, Selasa, 7 April 2020.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

Ia juga melihat bahwa kemunculan beberapa jargon di situs-situs seperti Twitter, di mana sentimen tersebut diungkapkan melalui pencarian hashtag atau tagar yang menghubungkan China dengan Virus Corona. Zoar melaporkan bahwa #Kungflu, #chinesevirus dan #communistvirus telah menjadi sangat populer di kalangan individu yang menulis tentang pandemi.

Untuk menyelidiki temuan ini, ia dan timnya kemudian menganalisa jutaan situs web, jejaring sosial, forum obrolan remaja dan situs game dari Desember 2019 hingga Selasa hari ini, bersama dengan gambar, video dan rekaman suara, untuk mengidentifikasi peningkatan dalam ujaran kebencian (hate speech), cyberbullying, dan online toxicity.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

"Ini sangat mengkhawatirkan karena penghasut ujaran kebencian terhadap China mengeksploitasi masa krisis seperti sekarang untuk menjangkau audiens baru dengan konten ofensif mereka, termasuk anak-anak. Perusahaan teknologi global dan penyedia hosting memiliki tanggung jawab untuk menyaring ini. Mereka harus bertindak sekarang," kata pemilik Startup Israel L1ght, seraya mengingatkan.

Sebelumnya, para kritikus menyebut Presiden AS Donald Trump, yang beberapa kali memilih menyebut Virus Corona sebagai "Virus China" beberapa waktu lalu, turut menghasilkan apa yang dinamakan xenofobia. Ditambah lagi dengan pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebutnya "Virus Wuhan", yang membuat Beijing murka.

Anthony Sinisuka Ginting melawan Viktor Axelsen di Thomas Cup

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Thomas Cup dan Uber Cup merupakan salah satu kompetisi bulutangkis bergengsi di dunia dengan menggunakan sistem beregu putra dan putri.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024