Masalah Bertumpuk, Zoom Colek Eks 'Pasukan Khusus' Facebook

Aplikasi Zoom.
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Aplikasi Zoom kini dilanda banyak masalah. Mulai dari bocornya data pribadi pengguna hingga imbauan penolakan pemakaian aplikasi tersebut lantaran tidak aman. Untuk mengatasi masalah itu, Zoom mau merekrut Alex Stamos, mantan 'komandan pasukan khusus' atau kepala keamanan Facebook.

Tinggalkan Hantu Laut Marinir, Letkol Mario Ditarik Jadi Pejabat Pasukan Elite Koopssus TNI

"Sebuah berita personal. Setelah nge-tweet soal Zoom minggu lalu, saya mendapat telepon dari CEO @ericsyuan, dan kami mengobrol. Senang untuk bilang kalau saya akan membantu Zoom saat mereka lagi membangun program keamanannya," ungkapnya, seperti dikutip dari situs BGR, Kamis, 9 April 2020.

Stamos juga menjelaskan bahwa dirinya dihubungi Yuan setelah membaca sejumlah tweet mantan karyawan Facebook itu soal masalah keamanan yang dihadapi Zoom. Ia mengatakan pembicaraannya dengan Yuan mengenai tantangan signifikan yang dihadapi oleh Zoom.

Facebook dan Instagram Down, Pengguna Ramai-ramai Ngeluh di X: Sudah Beberapa Jam Tumbang Semua!

Facebook dan Instagram Down! Pengguna Ngeluh di X dan Jadi Trending Topic

"Kami juga berbicara mengenai pertumbuhan pengguna Zoom yang luar biasa, serta memenuhi harapan keamanan. Eric mengajukan sejumlah pertanyaan yang terperinci dan penuh pertimbangan mengenai pengalaman bekerja saya ketika menghadapi krisis yang ekstrem," jelasnya.

Stamos juga mengatakan kalau dirinya sangat terkesan dengan visi Yuan yang sangat jelas mengenai keberlanjutan Zoom. Ia mengaku jika Yuan secara khusus meminta tolong pada dirinya sebagai konsultan keamanan.

"Dia bertanya apakah saya tertarik membantu Zoom membangun kemampuan keamanan serta privasi sebagai konsultan luar? Saya menjawab oke!" tegas Stamos. Dalam beberapa waktu terakhir Zoom terus ditimpa masalah keamanan.

Buntutnya, Dinas Pendidikan di New York, Amerika Serikat sampai melarang sekolah-sekolah untuk menggunakan platform video conference tersebut. Tak hanya itu, sekolah juga diminta untuk beralih ke platform lainnya, yaitu Microsoft Teams, secepatnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya